CakapCakap – Cakap People! Kasus COVID-19 subvarian Omicron XBB telah teridentifikasi di Indonesia. Per Jumat, 4 November 2022, sebanyak 12 kasus ditemukan dari transmisi lokal dan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menjabarkan lima kasus ditemukan di DKI Jakarta, empat di Sumatera Utara, dan tiga lainnya di Jawa Timur, Lampung, dan Kalimantan Barat. Meski begitu, menurut Syahril, kedua belas pasien tersebut hanya mengalami gejala ringan.
Lantas bagaimana gejala COVID-19 varian XBB? Dan apa perbedaan gejalanya dengan flu biasa? Simak ulasannya berikut ini!
Gejala COVID-19 Varian XBB
SARS-CoV-2 Omicron subvarian XBB memiliki gejala yang mirip dengan varian COVID-19 lainnya bahkan flu pada umumnya.
Dokter spesialis paru Qamariah Laila mengatakan gejala XBB di antaranya demam, batuk, sesak nafas, sakit kepala, lemas, dan pegal-pegal.
Lebih dari itu, gejala lain seperti nyeri tenggorokan, pilek, mual hingga muntah, diare, dan anosmia atau penurunan fungsi indera perasa dan penciuman juga turut menjadi penanda varian tersebut.
Terkait hal ini, Qamariah mengamini gejala XBB sulit dibedakan dengan varian lain maupun flu biasa. Oleh sebab itu, jika mengalami gejala tersebut, pasien sebaiknya beristirahat di rumah dan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan.
“Apabila mengalami gejala seperti itu, demi kewaspadaan, selama gejalanya ringan kan memang tidak terlalu mengkhawatirkan, tapi jelas perlu isolasi diri, pakai masker, jaga jarak dengan orang terdekat kita, istirahat di rumah,” kata Qamariah dalam bincang kesehatan di Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan RI secara daring, Rabu, 2 November 2022.
Sementara itu, menurut Mohammad Syahril, gejala-gejala Omicron XBB hanya akan muncul selama beberapa hari. Setelahnya, pasien bakal kembali sehat dan gejala akan berangsur hilang.
Syahril mengakui penularan subvarian XBB ini memang mudah menular. Namun tingkat keparahan dan kematiannya sangat rendah.
“Subvarian XBB memang mudah menular, tapi tingkat fatalitas dan keparahannya sangat rendah,” kata dia soal gejala COVID-19 varian XBB.
Beda Gejala COVID XBB dengan Flu Biasa
Meski sebagian besar gejala terlihat sama, namun baik COVID-19 maupun flu biasa memiliki sedikit perbedaan.
Pada COVID-19, pasien umumnya mengalami batuk kering, sementara pada kasus flu, pasien cenderung batuk berdahak.
Kendati demikian, dokter spesialis paru-konsultan RSUP Persahabatan, Fathiyah Isbaniah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada meski mengalami gejala batuk berdahak.
“Bisa aja COVID-10, ada infeksi sekunder, lalu batuk berdahak. Infeksi sekunder bisa dari kuman, mulut, apalagi para perokok, cepat sekali jadi infeksi,” ujar Fathiyah kepada CNN Indonesia, dalam sebuah wawancara.