in

Mikrofon Super yang Terinspirasi Telinga Serangga

Alam memang tak pernah habis dijadikan sumber inspirasi teknologi ya, Sobat Millennials Cakapcakap. Kali ini, sebuah mikrofon canggih dibuat berdasarkan cara serangga mendengar suara. Kalau kamu mengerti betul cara serangga mendengar suara, tentu kamu bakal sadar kalau teknologi mikrofon yang kita punya sekarang ini masih tergolong jadul.

Sebagaimana dilansir Nastech, selama ini mikrofon kita hanya mampu menangkap suara dari arah tertentu saja. Kamu pasti sadar hal ini, terutama saat kamu berbicara via ponsel dengan banyak orang dengan loudspeaker diaktifkan. Hanya orang-orang dari sisi tertentu saja yang suaranya jelas di telingamu. Kalau kamu mengharap lebih banyak sisi lagi yang terdengar, itu artinya ponsel kamu harus dipasang mikrofon lebih banyak lagi. Terdengar keinginan yang sepele, tapi itu artinya ponsel kamu harus punya ruangan lebih banyak dan baterai dengan kapasitas lebih besar lagi. Itu artinya juga desain ponsel harus diubah total biar menarik.

Tim Soundskrit menjajal alat mereka. (Sumber: Nastech)
Prototype Microfon Rancangan Soundskrit via Nastech.

Ini yang ingin diperbaiki oleh Soundskrit, sebuah startup yang berambisi melakukan revolusi di dunia mikrofon. Bukan hal yang enteng, memang, untuk menggantikan kebutuhan banyak mikrofon dengan satu mikrofon yang mampu mendengarkan suara dari lebih banyak arah dan sumber suara. Tapi, startup ini berhasil menemukan ide untuk itu. Dan, teknologi tersebut terinspirasi dari pendengaran serangga.

Prototipe mikrofon besutan Soundskrit ini mampu membedakan dua suara yang berbeda sumber dan lokasinya secara bersamaan. Bukan hanya itu, Millennials. Soundskrit berhasil merekam dan melakukan transkripsi suara yang berbeda itu! Bahkan, mikrofon ini didesain sedemikian rupa sehingga bisa fokus ke satu suara saja dan mengabaikan suara yang lain sebagaimana kamera bekerja. Keren, khan?

So pasti, temuan Soundskrit ini bakal mengubah cara kita melakukan video call, video recording dan conference call. Teknologinya rumit banget, Sobat Millennials Cakapcakap. Untuk bisa memisahkan dan menangkap berbagai sumber suara, tim Soundskrit menangkap dan mengolah sinyal dari banyak mikrofon dan menerapkan algoritma agar bisa menyortir suara-suara yang tertangkap. Lalu, suara-suara itu dibandingkan bentuk gelombangnya guna menentukan mana yang lebih kuat sehingga bisa diketahui jarak dan posisinya dari mikrofon.

Siapa sangka, cara yang kompleks itu terinspirasi dari pendengaran serangga. Mungkin kamu lupa, serangga menangkap suara dengan ‘menyaring’ gerakan udara yang melewati organ pendengaran hewan itu. Nah, ide itu yang dicuri oleh Soundskrit. Startup ini memasang satu membran khusus pada chip yang sudah diatur sedemikian rupa. Dengan begitu, suara masuk dari semua sisi membran dan berdasarkan cara suara menggetarkan membran tersebut lah asal mula suara dapat ditentukan dengan sangat akurat. Hebatnya lagi, ini semua dicapai tanpa mengurangi kualitas maupun kuantitas suara.

Meski terdengar sederhana, Soundskrit membutuhkan dana tidak sedikit untuk menemukan teknologi ini. Startup tersebut mendapat sokongan modal sebesar 800 ribu dolar Kanada dari TandemLaunch, sebuah inkubator bisnis berpusat di Montreal yang nantinya bakal mengkomersilkan produk ini. [ED/RM]

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ke Mana Harus Makan dan Menginap Saat di Puerto Rico?

5 Alasan Jurusan Perhotelan Menjanjikan Untuk Masa Depan Kamu