CakapCakap – Cakap People! Pada 9 Mei 2020 lalu adalah hari yang menyedihkan bagi Brasil. Pada saat itu, laporan telah menyatakan bahwa pandemi virus corona telah merenggut lebih dari 10.000 jiwa di negara itu. Tetapi alih-alih berduka dengan rakyatnya dan menghibur keluarga para korban akibat virus tersebut, Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, justru terlihat mengendarai jetski-nya dan menghadiri pesta barbekyu.
Netizen sejak saat itu mengecam pemimpin Brasil setelah videonya menjadi viral di media sosial. Meski begitu, Bolsonaro terus meremehkan virus corona yang menyebabkan penyakit COVID-19 yang mematikan ini dengan mengatakan “tidak ada yang harus dilakukan (tentang hal itu).”
Hingga Sabtu, 23 Mei 2020, negara ini telah mencatat lebih dari 21.000 kematian akibat virus corona dengan 330.890 orang positif terinfeksi virus tersebut. Brasil kini berada di posisi kedua sebagai negara dengan kasus COVID-19 tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat.
Artikel laporan di Time Magazine pada hari Kamis, 21 Mei 2020, menandai Brasil sebagai “episentrum global baru pandemi, dengan tingkat penularan tertinggi di dunia dan sistem kesehatan yang sekarang tertatih-tatih di ambang kehancuran.”
Jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi positif di Brasil kini telah melampaui Rusia, Spanyol, Inggris, Prancis dan Italia dengan hanya Amerika Serikat di depannya.
Beberapa peneliti meyakini bahwa angka-angka suram mungkin tidak sepenuhnya menjadi gambaran keseluruhan kasus karena negara ini tidak memiliki kemampuan pengujian. Ditambah lagi presiden Brasil tetap lemah dalam menanggapi wabah itu.
Presiden Brasil juga pernah menyebut virus itu sebagai “flu kecil” dan sempat bergabung dengan para demonstran dalam menentang pejabat pemerintah dalam menentang perintah untuk melakukan jarak sosial guna mencegah penyebaran virus corona.
Di wilayah Amazon, potret kuburan massal menunjukkan seberapa serius masalah virus corona itu terjadi di negara tersebut.
Dalam laporan Huffington Post, Rabu, 20 Mei 2020, Anya Prusa, rekan senior di Institut Brasil Woodrow Wilson Center di Washington mengatakan:
“Semua orang yang telah menyaksikan Brasil, yang telah melihat jumlahnya meningkat dari hari ke hari, minggu demi minggu, tahu bahwa itu mengarah ke arah ini. Ini bukan kejutan, tetapi ini adalah tragedi kemanusiaan yang nyata. “
Selain itu, dalam laporan Aljazeera, Sabtu, 16 Mei 2020, Menteri Kesehatan Brasil, Nelson Teich, telah mengundurkan diri dari jabatannya hanya beberapa minggu setelah dia ditunjuk. Dia telah dikecam oleh Presiden Brasil, Jair Bolsonaro karena tidak mendukung obat anti-malaria hydroxychloroquine untuk pengobatan COVID-19 dan karena ragu-ragu untuk mendorong pembukaan kembali ekonomi. Teich tidak merinci alasan di balik pengunduran dirinya.
2 Comments
Leave a Reply2 Pings & Trackbacks
Pingback:WHO: Benua Amerika Kini Jadi Episentrum Baru Pandemi COVID-19 - CakapCakap
Pingback:Vaksin Virus Corona Buatan China Bisa Siap Dipasarkan Akhir Tahun Ini - CakapCakap