in

Mereka Sukses, Tapi Menyesal Gak Melakukan Ini Sewaktu Kuliah

Banyak orang yang merasa kalau masa mahasiswa merupakan momen yang pas untuk mempelajari hal-hal yang berharga untuk hidup mereka. Namun, seringkali butuh pengalaman di dunia nyata guna menyadari apa yang benar-benar penting. Alhasil, hal ini berbuah penyesalan karena tidak mendapatkan apa yang menurut mereka penting untuk diketahui ketika masih menjadi mahasiswa dulu.

Uniknya, penyesalan tidak hanya hadir di tengah mereka yang tidak menjadi apapun di dunia ini. Dalam artian, bukan sosok yang diakui sebagai manusia sukses menurut kacamata umum. Penyesalan serupa juga dialami oleh mereka yang menuai kesuksesan luar biasa besar dewasa ini. Individu-individu berikut, misalnya. Mereka adalah orang sukses, tapi tetap saja merasa ada yang kurang dan tidak mereka dapatkan ketika ada di bangku kuliah. Apa saja yang mereka inginkan? Pastinya, input mereka begitu inspiratif buat kamu.

Leroy Chiao, mantan astronot dan motivator

thesun.co.uk

Satu hal yang disesali oleh Leroy Chiao adalah fakta bahwa ternyata untuk sukses dibutuhkan lebih dari sekedar kerja keras. Kedua orang tua Chiao adalah imigran dari Cina. Jadi, meski ia lahir dan besar di Amerika Serikat, ia masih terpengaruh pandangan orang Cina kebanyakan bahwa yang terpenting dalam hidup adalah kerja keras dan orang akan mendapat imbalan dari usaha keras yang dilakukannya. “Aku baru menyadari kalau yang menjadi satu faktor kunci penentu kesuksesan seseorang pasti ada hubungannya dengan relasi dan politik. Selama aku masih kuliah, aku berpikir kalau kerja keras dan punya komitmen sudah cukup. Ternyata pemahaman atas perpolitikan situasi saat itu jauh lebih penting dari kedua hal ini,” kata Chiao.

Paul Yanover, pimpinan puncak Fandango

philly.com

Menurut Paul, yang paling penting untuk dilakukan saat masih muda adalah banyak bermain. Ia memberi masukan pada generasi sekarang untuk banyak bermain seraya mengingatkan kalau di kampus mahasiswa cenderung berpikir sempit dan hanya memikirkan soal nilai. “Itu hanya permainan singkat dengan imbalan yang tak kalah pendek berfungsinya,” ujar Paul. Baginya, yang paling penting saat mahasiswa adalah banyak bereksperimen dengan segala sesuatu yang memiliki dampak positif dalam jangka panjang. Bangku kuliah dan nilai efeknya hanya sementara dan sangat pendek. Kuliah hanya 4 tahun, tapi hidup terus berjalan sampai kamu mati, bro. Berpikir kamu sukses di kehidupan hanya karena sukses selama tahun kuliah bukanlah pemikiran orang cerdas, gaes. Ingat itu.

Arianna Huffington, CEO Thrive Global

cnbc.com

Andai Arianna punya kesempatan untuk kembali ke masa lalu, dia akan berusaha keras agar tidak menghabiskan masa kuliahnya untuk belajar habis-habisan. Dia menyadari betul kalau dulu di bangku kuliah dia terjebak oleh ketakutan dan harapan kolektif bahwa mahasiswa harus belajar mati-matian jika benar-benar ingin sukses. “Memang, orang menyebutku sebagai orang sukses sekarang, tapi aku mencapai titik ini tidak seperti sewaktu kuliah dulu. Aku mencapai ini semua dengan rasa senang, jauh lebih bahagia dan tidak mengorbankan hal-hal penting dalam hidupku seperti kesehatan dan hubunganku dengan sesama manusia,” papar Arianna.

Bagaimana dengan kamu, gaes? Apa yang kamu sesali?

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cara Berbeda PT Angkasa Pura I dalam Memperingati Earth Hour

Kunjungan Menteri Australia Johnston ke Makassar