in ,

Menurut IDI, Berikut 4 Kesalahan Fatal Kala Isolasi Mandiri

Dalam praktiknya, masyarakat masih banyak yang keliru tentang cara melakukan isolasi mandiri di rumah

CakapCakap – Cakap People, tren kasus infeksi Covid-19 yang makin melonjak menjadikan tingkat keterisian rumah sakit penuh. Alhasil sebagian pasien yang tak mengalami gejala atau bergejala tapi ringan direkomendasikan guna melakukan isolasi mandiri (isoman).

Tetapi terdapat sejumlah kesalahan ketika isoman di rumah yang justru mengakibatkan meluasnya penularan virus corona. Hal tersebut dipaparkan oleh Ketum Pengurus Besar (PB) IDI dokter Daeng M. Faqih. Apa saja? Intip daftarnya di bawah ini ya.

1. Olahraga yang berlebihan

Lakukan aktivitas fisik sesuai porsi normal. Gambar via tirto.id

Biasanya pasien isolasi mandiri sering melakukan olahraga untuk menjaga tubuh tetap bugar dan segar. Namun kegiatan fisik yang berlebihan juga tak disarankan. Apalagi sampai mengakibatkan kelelahan pada fisik dan mental.

Lakukan aktivitas fisik dalam batas normal serta tak mengganggu kadar oksigen dalam tubuh. Selain itu, selama menjalani isolasi jangan merasa panik. Selalu kembangkan pikiran yang positif.

2. Tiada pengawasan dari tenaga medis

Tetap membutuhkan peran tenaga medis. Gambar via okezone.com

Salah satu kesalahan besar yang terjadi saat pasien melakukan isolasi mandiri ialah tak adanya pengawasan maupun pemantauan dari tenaga medis.

Pasien isoman seringkali baru meminta pertolongan pada dokter maupun nakes saat keadaan benar-benar sudah memburuk atau dalam kategori terlambat ditangani. Sehingga Daeng menganjurkan untuk pasien yang isoman melakukan konsultasi tiap hari pada nakes.

Sebab pengawasan dari dokter serta tenaga medis sangat diperlukan supaya angka kesembuhan pasien dapat meningkat.

3. Menjalin interaksi langsung dengan orang se-rumah

Hindari membangun kontak langsung dengan orang sehat. Gambar via bisnis.com

Ketika isolasi mandiri kita dipisahkan sementara waktu dari anggota keluarga yang sehat. Hal tersebut bertujuan agar anggota keluarga yang lain tidak tertular infeksi virus. Tetapi realitanya banyak pasien yang masih keliru perihal tersebut.

Alih-alih berdiam diri dalam ruangan pribadinya, ia malah tetap melakukan interaksi secara langsung dengan anggota keluarga lain dalam satu rumah. Alhasil ia pun bisa jadi sumber penularan untuk keluarga maupun tetangganya.

4. Kurang paham akan gejala yang memburuk

Harus mengetahui gejala-gejala berat covid-19. Gambar via halodoc.com

Saat ini kita bisa lebih mudah dalam berburu informasi. Sehingga kamu dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi demi mencari tahu ciri-ciri pemburukan gejala. Ketika seseorang kurang paham atau tidak mengerti tentang hal tersebut maka akibatnya bisa fatal.

Selain memantau kadar oksigen serta suhu tubuh pasien, gejala pemburukan juga dapat dikenali dengan melakukan pengecekan pada jumlah hembusan napas. Apabila diperoleh respitatory rate yang melebihi 24 kali dalam kurun 24 menit artinya pasien mengalami durasi napas yang lebih pendek.

Jadi, itulah beberapa hal yang perlu Cakap People hindari saat melakukan isolasi mandiri di rumah. Jangan salah kaprah lagi ya, ingat pandemi Covid-19 belum usai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sepertiga Kematian COVID-19 di Indonesia Terjadi di Bulan Juli

Indonesia Antisipasi Paspor Vaksin COVID-19 Jadi Norma Global