CakapCakap – Cakap People! Ketika kamu hari ini masih berstatus single, sementara teman-teman yang lain telah menikah atau memiliki pasangan, jangan lantas berpikiran bahwa dunia bakal berakhir hanya karena kamu masih sendirian. Meski single, kamu juga bisa bahagia.
Relationship expert sekaligus love coach asal Inggris, Matthew Hussey, memberi tahu lima hal yang sebaiknya kamu ikuti ketika sedang single, seperti dikutip dari Cosmopolitan berikut ini:
1. Berhentilah memaksakan diri untuk mencari pasangan baru
Ada aturan tak tertulis yang seakan-akan mengatakan bahwa begitu kamu single, maka: “kamu harus mencari seseorang untuk dijadikan pasangan secepat mungkin.” Well, kata siapa?
Unfortunately, a lot of PEOPLE say so. Di umur saya yang sudah lebih dari 30 tahun – meski saya yakin tekanan pada perempuan untuk memiliki pasangan pasti lebih besar dibanding pada pria – tak jarang saya bertemu dengan seseorang yang memberikan ekspresi, “Duh, kasihan dia,” ketika saya berkata bahwa saya sedang menikmati masa-masa single dan sedang tak ingin berkencan.
Yup, banyak orang yang akan meragukan keadaanmu (alias tidak percaya) ketika kamu berkata bahwa kamu sedang menikmati waktu-waktu jomlo. But hey, their loss!
Bukan berarti memiliki pasangan adalah hal yang merugikan ya, tapi begitu kamu menyadari bahwa hidup tanpa pasangan adalah hal yang menyenangkan dan kamu bisa mengambil banyak keuntungan dari hal tersebut, kamu tak akan peduli soal mencari pasangan KECUALI hal tersebut memang memberikan kadar kebahagiaan yang sama seperti yang sedang kamu alami sekarang.
Dan ya, sedikit pencerahan: hanya karena kamu single dan bahagia, ke depannya kamu jadi tak mencari waktu untuk berkencan. Akan ada waktunya nanti, dan hanya kamu yang tahu kapan waktu yang tepat untuk kembali mulai mencari pasangan. Ingat, berkencan karena terpaksa: jangan. Berkencan karena kamu merasa waktunya tepat: lakukan.
2. Dengarkanlah kata hatimu
“Ok, bagaimana kalau keadaannya begini: Saya single, tapi saya tidak menolak ketika diajak bertemu berduaan dengan satu pria, lalu bertemu dengan pria berbeda di lain kesempatan?” Dear, dengarkan: tak ada yang salah kalau kamu bertemu dengan banyak pria. Kamu hanya perlu lebih cerdas menghadapi situasi tersebut.
Pertama, jangan terlalu memedulikan anggapan negatif dari orang lain. Selama kamu masih single dan tak berduaan dengan pria yang sudah memiliki pasangan, berarti tak ada yang salah kalau kamu berkenalan dengan banyak pria dan meluangkan waktu bersama mereka sesekali. Kamu berhak kok, berkenalan dengan banyak pria, untuk kemudian menentukan siapa yang benar-benar cocok untuk jadi pasanganmu.
Kedua, tetap berhati-hati akan perasaanmu sendiri. Banyak orang single yang pada akhirnya terlambat menyadari bahwa ternyata mereka membuang-buang waktu – tertipu dengan bualan dan “umpan-umpan” palsu yang dikirim oleh para pria. Hasilnya? Mereka mengejar orang-orang yang ternyata tidak memiliki perasaan yang sama dengan yang mereka miliki.
Jujur, pernahkah kamu menunggu berjam-jam sambil memikirkan kapan si dia membalas pesanmu, atau pernahkah kamu mengejar seseorang hanya demi mendapatkan sedikit atensi atau perhatian dari dirinya? Jika ya, maka hentikan sekarang.
Kalau kamu single dan memutuskan bahwa kamu ingin tetap terbuka pada berbagai pria – serta ingin menikmati proses tersebut sambil tetap menjaga self-respect – maka kiatnya adalah dengarkan kata hatimu ketika tiba waktunya untuk menentukan pilihan.
Tanyakan pada diri sendiri empat pertanyaan ini: Apakah saya BENAR-BENAR menyukai orang tersebut? Apakah saya BENAR-BENAR menyukai cara hidup dan prinsip yang ia miliki? Apakah ia memperlakukan saya dengan BENAR-BENAR baik (dan membuat saya merasa diperhatikan tanpa terkesan berlebihan)? Apakah kami BENAR-BENAR menginginkan tujuan yang sama dalam 10 tahun ke depan? Jika jawaban untuk seluruh pertanyaan tersebut adalah “ya”, maka pria tersebut cocok untukmu.
3. Jangan menutup hati pada orang-orang yang menyukaimu
Hal yang satu ini pada akhirnya mengubah prinsip hidup saya. Mengapa? Karena 10.000 single di luar sana justru melakukan hal yang sebaliknya.
Kebanyakan jomlo melakukan hal ini: swiping tanpa henti, berkenalan dengan banyak orang, namun ketika ada seseorang yang bergerak mendekati mereka, muncul berbagai alasan yang membuat mereka menjauh dari orang tersebut, seperti; “Ia menggunakan sepatu tersebut bersama baju itu?” atau “Ia tak suka baca buku?” atau “Senyumannya sombong sekali”. And so on, and so on…
Kamu punya standar? Bagus. Tapi mungkin alasan-alasan yang muncul di kepalamu untuk menolak kehadiran orang tersebut agak sedikit berlebihan. Dan pada akhirnya, ini yang terjadi ketika kamu menolak kehadiran banyak pria: kamu jadi berhenti bertemu dengan seseorang. Like, ANYONE.
In fact, karena kamu bertemu dengan terlalu sedikit pria, ketika pada akhirnya kamu bertemu dengan seorang pria yang kamu suka, kamu langsung berpikir “YES! INI DIA! OH MY GOD, HE’S AMAZING!”, meski kemudan si dia menghilang setelah tiga minggu berkenalan, berhenti membalas pesanmu, dan ketika ia membalas pesan, isinya hanya: “Hey, U up?”. Ugh!
Cara terbaik untuk membalikkan keadaan tersebut adalah dengan: bersifat terbuka dan mau meluangkan waktu pada siapapun yang tertarik denganmu (meski hanya lima atau 10 menit). Dan di akhir kesempatan tersebut, pikirkan dengan bijak apakah ia pantas membuang lebih banyak waktumu.
4. Cobalah berbagai hal
Banyak orang yang bertanya apakah mereka boleh “bertualang” ketika sedang single. Well, seperti yang sudah saya katakan di poin pertama – kalau kamu tak mau berkencan, jangan berkencan.
Masa-masa single merupakan masa-masa yang berharga. Nikmatilah masa-masa ini, sebelum kamu tak bisa lagi menyandang status tersebut selama berpuluh tahun ke depan, atau sebelum kamu melepas status tersebut demi jatuh cinta pada seorang pria yang kemudian mematahkan hati kamu (lagi, semoga yang ini tidak pernah terjadi).
Alih-alih, lakukan hal lain yang menguntungkan. Put simply: Go. On. Adventures. Cobalah hal-hal baru yang belum pernah kamu lakukan, seperti solo traveling, atau mencoba kuliner daerah tertentu yang belum pernah kamu cicipi, atau justru berdiam diri di rumah kala akhir pekan – sambil binge-watching serial drama yang belum sempat kamu tonton, dengan semangkuk es krim favorit di tangan, yes freeeeedom – atau staycation di sebuah hotel sambil menghabiskan buku yang sudah lama kamu biarkan tergeletak begitu saja. Because hey, you’re single!
5. Ubah cara pikirmu
Salah satu hal yang “berbahaya” ketika kamu menjadi single adalah perlahan-lahan kamu berubah menjadi keras kepala. Begini: kamu tahu apa yang kamu inginkan, tahu apa yang harus kamu lakukan, dan karenanya muncul berbagai alasan-alasan idealis di pikiran kamu yang mengatakan mengapa kamu harus tetap single dan JANGAN mau melepas status tersebut hanya karena seorang pria tampan mengejar-ngejarmu.
Let me tell you: mungkin menjadi single memang cocok untuk kamu saat ini, tapi hey, hidupmu tak akan berhenti di momen ini saja, kan? Masih banyak fase lain yang harus kamu hadapi dalam hidup.
Saya sadar betul apa bahayanya berdiam diri terlalu lama sehingga kita kemudian menggunakan alasan tersebut untuk membenarkan diri terhadap berbagai pilihan yang kita ambil. Nyatanya, filosofi yang kamu jalani kemarin, bisa saja berubah menjadi kurang tepat di esok hari.
Menjadi single memang seru, namun punya pasangan juga tak kalah menyenangkan. Kalau memang ada pria yang cocok denganmu, mengapa tak dicoba saja dulu?