CakapCakap – Seperti yang Cakap People ketahui jika beberapa waktu lalu Pemilihan Presiden sudah dilakukan di Amerika Serikat dan mendapatkan Joe Biden sebagai pemenang.
Namun sayangnya hasil pemilu tersebut tidak disambut baik oleh Donald Trump yang juga rival Joe Biden. Bahkan Trump terus saja menentang hasil pilpres tersebut sembari mengklaim bahwa ada penipuan dalam pemilu tersebut.
Mengumumkan Aksi Demonstrasi
Melansir dari laman Sindonews, Trump pertama kali mengumumkan aksi unjuk rasa bertajuk “Hentikan Pencurian” di Washington pada tanggal 6 Januari 2021 mendatang.
Kegiatan demo tersebut bersamaan dengan diadakannya sidang bersama Kongres AS guna mengesahkan hasil pilpres.
“Pawai BESAR unjuk rasa di Washington DC akan diadakan pada pukul 11 pagi, 6 Januari. Detail lokasi, menyusul. Hentikan pencurian,” tulis Trump dalam tweet-nya.
Aksi unjuk rasa tersebut pertama kali disinggung di cuitan Trump pada 19 Desember kemarin. Ia menyatakan jika aksi demo besar-besaran tersebut akan datang dari Washington.
Bahkan ia pun mendesak para pendukungnya guna turut hadir dalam aksi protes tersebut. Ia pun menambahkan bila aksi protes yang dilakukan akan liar.
Tetapi belum lama diunggah, tweet tersebut malah dihapus. Namun beberapa menit kemudian ia mengunggah kembali seruan yang hampir serupa dengan tweet sebelumnya. Menurut tweet-nya yang lain, Trump akan menghadirkan bukti besar dalam aksi protes tersebut.
“Sejumlah besar bukti akan disajikan pada tanggal 6. Kami menang, BESAR!” tambahnya.
Secara Terbuka Memprotes Hasil Pemilu
Donald Trump dan beberapa sekutu politiknya memprotes hasil pemilu. Bahkan pihaknya menganggap jika sudah terjadi penipuan selama pemilu. Mereka menjuluki Joe Biden sebagai ‘presiden palsu’, padahal ia telah mendapatkan suara mayoritas populer serta suara dari Electoral College.
Pada tanggal 14 Desember 2020 lalu, pihak Electoral College telah memberikan Trump 232 suara sedangkan Joe Biden memperoleh 306 suara. Namun Trump masih menolak menyerah dengan apa yang ia dapatkan dan mengklaim jika ada kecurangan dalam pemilu.
Trump telah menyerukan protes tersebut sejak beberapa pekan. Pihaknya merasa jika kecurangan dalam pemilu membuatnya kalah pada pilpres AS 3 November 2020 kemarin Cakap People.