in ,

Menkes Budi Ungkap Alasan Penambahan 3 Jenis Vaksin Rutin Lengkap

Budi mengamati bahwa ada dua problem besar di Indonesia, pertama adalah kematian ibu, dan kedua kematian anak.

CakapCakapCakap People! Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menambah 3 jenis vaksin ke dalam program imunisasi rutin lengkap, yaitu PCV, Rotavirus dan HPV. Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan alasan penambahan jenis vaksin tersebut untuk mengurangi angka kematian ibu dan anak.

Menkes Budi mengatakan sebelumnya ada sebelas jenis vaksin yang masuk program imunisasi rutin lengkap. Dalam 15 bulan pertama dirinya menjabat sebagai Menteri Kesehatan, ia melihat bahwa intervensi kesehatan yang lebih murah dan lebih efektif itu kalau dilakukan di hulu dengan imunisasi.

Budi mengamati bahwa ada dua problem besar di Indonesia, pertama adalah kematian ibu, dan kedua kematian anak. Kematian ibu di Indonesia banyak diakibatkan oleh kanker, yakni kanker serviks dan kanker payudara.

Menkes Budi Ungkap Alasan Penambahan 3 Jenis Vaksin Rutin Lengkap
Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers usai Ratas Evaluasi PPKM di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 18 April 2022 [Foto: Humas Setkab/Agung]

Sementara kematian anak paling banyak diakibatkan oleh infeksi dan yang paling tinggi adalah diare dan pneumonia.

“Kita cek ada vaksinnya untuk ibu itu vaksin kanker serviks, (vaksin) yang untuk kanker payudara belum ada. Selanjutnya untuk mencegah pneumonia pada anak dengan menggunakan vaksin PCV dan diare ada vaksin rotavirus,” katanya pada konferensi pers Pekan Imunisasi Dunia di gedung Kemenkes, Jakarta, Jumat, 22 April 2022, seperti dikutip pada laman resmi Kementerian Kesehatan.

Secara spesifik, vaksin PCV bertujuan untuk mencegah penyakit radang paru, radang selaput otak, radang telinga yang disebabkan oleh bakteri Pneumokokus.Vaksin Rotavirus untuk mencegah diare berat dan komplikasinya yang disebabkan oleh virus Rota. Sementara vaksin HPV untuk mencegah kanker leher rahim (kanker serviks) pada wanita.

Ketiga vaksin tersebut akan menjadi bagian dari imunisasi rutin lengkap yang dilakukan bertahap. Vaksinasi HPV sebelumnya sudah dilakukan di sejumlah kabupaten/kota, di antaranya Yogyakarta.

Menkes Budi Ungkap Alasan Penambahan 3 Jenis Vaksin Rutin Lengkap
Ilustrasi [Foto: Reuters]

Budi melanjutkan vaksinasi HPV sudah dilakukan cukup lama. Sehingga vaksinasi HPV harus cepat dilakukan secara masif di seluruh Indonesia karena hasilnya menunjukkan baik.

“Jadi di daerah-daerah seperti Yogja itu sudah dilakukan dan hasilnya baik. Kita pengin agar ini (vaksinasi HPV) cepat-cepat bisa diluncurkan secara nasional untuk bisa menurunkan kematian ibu yang disebabkan oleh serviks cancer, karena kanker makin lama makin naik kematiannya di Indonesia,” ucapnya.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI dr. Maxi Rein Rondonuwu menambahkan introduksi vaksinasi HPV telah dilakukan di beberapa kabupaten/kota salah satunya Yogya.

“Itu hasilnya baik mengurangi insiden daripada kanker serviks. Makanya kami perluas tahun ini arahan pak menteri untuk menambah di 8 provinsi jadi 4 provinsi di Jawa dan Bali, dan 3 provinsi di Sulawesi (Provinsi DKI Jakarta, D.I Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Bali) yang ditargetkan selesai tahun 2022,” tutur Dirjen Maxi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Thailand Hapus Tes COVID-19 dan Karantina Mulai Mei 2022

Thailand Hapus Tes COVID-19 dan Karantina Mulai Mei 2022

Hong Kong Izinkan Pelancong Internasional Masuk untuk Pertama Kalinya Sejak 2020

Hong Kong Izinkan Pelancong Internasional Masuk untuk Pertama Kalinya Sejak 2020