CakapCakap – Sejumlah negara dalam wilayah Pasifik dinilai telah ikut mencampuri urusan Indonesia terkait dengan Papua. Salah satunya yang disebut paling sering ikut campur adalah Vanuatu. Negara kecil itu makin disorot setelah mengikutsertakan pimpinan kelompok separatis Papua, Benny Wenda masuk dalam pertemuan Dewan HAM PBB. Dia dimasukkan dalam delegasi Vanuatu yang melakukan kunjungan kehormatan ke kantor Komisi Tinggi HAM PBB pada hari Jumat, 25 Januari 2019 yang lalu.
Jauh sebelumnya, pada akhir September 2018, Wakil Presiden RI M Jusuf Kalla sudah mengingatkan Vanuatu bahwa Indonesia tidak akan tinggal diam bila negara kepulauan tersebut terus mengusik kedaulatan teritori Indonesia. “Sudah terlalu lama Indonesia memilih untuk membangun hubungan persahabatan dengan Vanuatu. Tapi, ketika tindakan bermusuhan terus berlanjut, Indonesia tidak akan tinggal diam. Indonesia tak akan membiarkan negara mana pun merusak integritas teritorial,” ungkap Kalla dalam sesi debat umum Sidang Majelis Umum Ke-73 PBB, dilansir oleh Kompas.com.
Vanuatu sendiri hanya merupakan negara terkecil di dunia dengan total penduduk 270 ribu jiwa, di mana sebagian besar penduduknya bicara bahasa Inggris, seperti dilaporkan laman Merdeka.com. Wilayah negara ini hanya seperti pulau terpencil di tengah laut, dengan banyak gunung berapi, salah satunya Gunung Yasur yang masih aktif. Makanya, World Risk Report tahun 2015 yang dibuat oleh Universitas PBB untuk Lingkungan dan Keamanan Manusia (UNU-EHS) menyebut Vanuatu sebagai negara dengan persentase risiko tinggal paling tinggi dari 173 negara di dunia, dalam laporannya.
Soal kekuatan militer, Vanuatu memang punya pasukan senjata, yakni Angkatan Kepolisian Vanuatu (VPF) dan sayap paramiliter, Angkatan Bergerak Vanuatu (VMF). Namun, secara keseluruhan hanya ada 547 petugas kepolisian yang menjadi dua komando utama polisi; satu di Port Vila dan satu di Luganville. Meskipun begitu, mereka punya banyak bantuan dari negara asing. Vanuatu bergabung dalam beragam organisasi, mulai Bank Pembangunan Asia, Bank Dunia, Dana Moneter Internasional, Agence de Coopration Culturelle et Technique, la Francophonie, dan Commonwealth of Nations.
Australia pun sekarang menyediakan sebagian besar bantuan eksternal, termasuk kepolisian yang memiliki sayap paramiliter. Bagaimana menurut Cakap People sendiri menyoal negara Vanuatu ini?
One Comment
Leave a ReplyOne Ping
Pingback:Putra-Putri Papua Lulus Kuliah di AS, ada yang Cumlaude Loh! - CakapCakap