CakapCakap – Cakap People, hampir setiap suku memiliki tradisi yang berbeda-beda. Tak jarang tradisi tersebut dianggap unik oleh mayoritas orang. Salah satunya berupa tradisi kepala kerucut yang ditemukan pada sejumlah suku.
Tradisi tersebut mengharuskan kepala diubah jadi lonjong atau memanjang. Umumnya dijumpai pada suku-suku seperti Suku Mangbetu di Kongo, Suhu Hun di Benua Asia, serta Suku Chinookan di belahan Amerika Utara.
Bahkan sejumlah jenazah tengkorak lonjong juga ditemukan di Australia dan Meksiko. Banyak yang menyebutnya mirip dengan tengkorak Alien.
Pasalnya seperti yang kita ketahui jika sekilas kepala kerucut memang menyerupai Alien. Makhluk luar angkasa dengan ciri-ciri kepala lonjong umumnya ditampilkan di beberapa film fiksi ilmiah karya rumah produksi Hollywood.
Namun belum diketahui secara pasti suku pertama yang melakukan tradisi aneh sekaligus berbahaya itu. Tetapi sebagian orang Mesir kuno memiliki tradisi hiasan kepala kerucut.
Membutuhkan Proses yang Tidak Singkat
Untuk membentuk kepala jadi lonjong atau kerucut memerlukan proses panjang. Alhasil memakan waktu bertahun-tahun lamanya.
Cara melonjongkan bentuk tengkorak atau kepala manusia di berbagai suku umumnya sama, di mana dimulai ketika seorang anak dilahirkan ke dunia.
Proses tersebut membutuhkan dua bilah papan kayu yang dijepit atau diikatkan ke kepala bayi. Tindakan ini dilakukan supaya pertumbuhan tengkorak kepala anak menonjol atau berbentuk memanjang.
Umumnya penjepitan kepala anak minimal dilakukan selama 6 bulan. Bahkan diperlukan waktu selama bertahun-tahun agar kepala bisa memanjang atau menonjol secara sempurna. Tetapi sayangnya, praktik tersebut banyak memakan korban.
Praktik tradisi aneh nan berbahaya itu memiliki makna tersendiri bagi suku-suku yang melakukannya. Misalnya saja suku Chinook dari belahan Amerika Utara yang menganggap kepala kerucut sebagai tingginya status sosial.
Sehingga tidak aneh jika kemudian ditemukan kuburan mereka yang berisi cermin perunggu, mutiara, hingga emas.
Tradisi Kian Pudar
Di sekitar dekade tahun 50-an, tradisi kepala kerucut mulai berangsur menghilang seiring dengan datangnya bangsa Eropa serta adanya pengaruh kebudayaan Barat di Kongo, Afrika.
Meski tradisi itu sudah jarang ditemukan, namun beberapa suku di dunia juga masih menjalankannya. Salah satunya ialah suku di negara kepulauan Vanuatu, Pasifik Selatan Cakap People.