CakapCakap – Cakap People! Teahupo’o, sebuah desa di Tahiti, Polinesia Prancis, dipilih sebagai lokasi pertandingan surfing atau selancar Olimpiade Paris 2024. Desa ini sangat jauh dari Paris, jaraknya hampir 16.000 kilometer, tetapi dianggap paling ideal karena ombaknya yang menantang para peselancar.
Dilansir dari laman Tahiti Tourism, tempat ini terkenal dengan ombak legendarisnya. Ombak yang ketinggian mencapai 25 kaki atau 7,6 meter ini menakutkan bagi sebagian peselancar, namun telah menarik para peselancar terbaik dari seluruh dunia.
Paket Wisata Melihat Ombak
Tapi kalau bukan peselancar, ada paket wisata perahu untuk melihat gulungan ombak dari desa tersebut. Setelah melihat ombak dari dekat, wisatawan dapat menyusuri pantai menuju Fenua Aihere, pedesaan yang masih asri di semenanjung Tahiti, tempat terdapat jalur pendakian menuju hutan.
Selama musim kawin, dari bulan Juli hingga November, wisatawan dapat mengikuti perjalanan perahu untuk mengamati paus bungkuk yang datang untuk bereproduksi dan membesarkan anak-anaknya di lautan sekitar Tahiti. Selain itu, perairan di sekitar Teahupo’o juga cocok untuk snorkeling di air yang jernih, dengan terumbu karang yang menurun, koloni nudibranch, karang lunak, dan ikan tropis yang berwarna-warni.
Legenda Teahupo’o
Teahupo’o diterjemahkan sebagai “tembok tengkorak“. Nama tersebut dipilih setelah pertempuran hebat antara dua suku, pemenang membangun tembok dari tengkorak musuh untuk menandai batas wilayah mereka.
Sayangnya, ombak di Teahupo’o Tahiti juga sesuai dengan namanya yang mengerikan selama bertahun-tahun, dan banyak peselancar tewas saat mencoba menguasainya.
Menurut legenda, peselancar pertama yang menaklukkan ombak Teahupo’o adalah seorang gadis, wanita Tahiti yang pemberani bernama Vehiatua. Konon, Vehiatua berhasil mengendalikan kekuatan ombak yang luar biasa namun berbahaya ini dan berselancar di atasnya dengan anggun.
Kepala suku Teahupo’o merasa iri dengan kemampuan berselancar gadis itu dan membunuh gadis itu, berharap dapat menyerap keahliannya. Namun, ia tidak pernah berhasil menaklukkan ombak yang terkenal di Tahiti itu.