in

Mengenal Sistem Rudal Hipersonik, Mengapa Begitu Berbahaya dan Sulit Dicegat?

Hanya Rusia, A) dan China yang diketahui memiliki teknologi rudal hipersonik tersebut saat ini.

CakapCakapCakap People! Rusia pekan ini menghujani Ukraina dengan serangan rudal hipersonik yang tidak dapat ditangkal oleh sistem pertahanan udara negara bekas Uni Soviet itu. Serangan tersebut menghancurkan jaringan energi Kyiv dan menyebabkan pemadaman listrik di berbagai wilayah Ukraina.

Saat ini hanya tiga negara, yaitu Rusia, Amerika Serikat (AS) dan China yang diketahui memiliki teknologi rudal hipersonik. Ketiga negara ini juga tengah mengembangkan rudal hipersonik generasi baru, yang akan semakin meningkatkan kemampuan senjata ini.

Mengenal Sistem Rudal Hipersonik, Mengapa Begitu Berbahaya dan Sulit Dicegat?
Jet tempur Mikoyan MiG-31 membawa rudal penjelajah Kinzhal yang diklaim merupakan senjata hipersonik Rusia.(TASS/ALEXEI NIKOLSK)

Dilansir Scitechdaily, rudal-rudal hipersonik sulit ditangkal karena kemampuan manuver sepanjang lintasan mereka. Rudal-rudal ini bisa sewaktu-waktu berubah jalur penerbangannya saat melesat menuju sasaran.

Selain itu, rudal hipersonik beroperasi di bagian atmosfer yang berbeda dengan rudal-rudal konvensional. Senjata hipersonik terbang jauh lebih tinggi dibandingkan rudal subsonik yang lebih lambat namun jauh lebih rendah dibandingkan rudal balistik antarbenua (ICBM). Saat ini belum ada negara yang memiliki cakupan pelacakan yang cukup baik untuk mendeteksi wilayah tersebut.

Rusia mengklaim beberapa senjata hipersoniknya mampu membawa senjata nuklir. Benar atau tidak, pernyataan ini saja sudah memprihatinkan. Jika Rusia menggunakan sistem ini untuk melawan musuh, negara tersebut harus memutuskan apakah senjata yang digunakan adalah senjata konvensional atau nuklir.

Deskripsi hipersonik berarti rudal-rudal ini memiliki sistem kemampuan terbang jauh lebih cepat dari kecepatan suara yaitu 761 mil per jam atau 1.225 km per jam di permukaan laut dan 664 mil per jam (1.067 km per jam) pada ketinggian 35.000 kaki atau 10.668 meter.

Sebagai perbandingan, jet penumpang terbang dengan kecepatan kurang dari 966 km per jam sementara sistem hipersonik beroperasi pada kecepatan 3.500 mil per jam atau 5.633 km per jam dan lebih tinggi.

Sistem hipersonik telah digunakan selama beberapa dekade, ketika John Glenn kembali ke Bumi pada 1962 dari penerbangan berawak AS yang pertama mengelilingi Bumi, kapsulnya memasuki atmosfer dengan kecepatan hipersonik.

Semua rudal balistik antarbenua (ICBM) di gudang senjata nuklir dunia bersifat hipersonik, mencapai kecepatan maksimum sekitar 15.000 mph (24.140 km per jam), atau sekira 4 mil (6,4 km) per detik.

ICBM diluncurkan dengan roket besar dan kemudian terbang dengan lintasan yang dapat diprediksi yang membawanya keluar dari atmosfer ke luar angkasa dan kemudian kembali ke atmosfer lagi.

Meski tidak secepat ICBM, rudal hipersonik generasi baru diluncurkan dengan roket yang lebih kecil yang menjaganya tetap berada di jangkauan atas atmosfer.

Saat ini ada tiga jenis senjata hipersonik non-ICBM yaitu aero-balistik, kendaraan luncur, dan rudal jelajah.

Klik DI SINI untuk melanjutkan membaca, Cakap People!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

4 Rekomendasi Olahraga Saat Puasa, Biar Tubuh Tetap Sehat!

4 Rekomendasi Olahraga Saat Puasa, Biar Tubuh Tetap Sehat!

Jangan Beli 6 Bahan Makanan Ini dalam Jumlah Banyak saat Belanja Bulanan

Jangan Beli 6 Bahan Makanan Ini dalam Jumlah Banyak saat Belanja Bulanan