in ,

Mengenal Perilaku Curving yang Disebut Lebih Menyakitkan dari Ghosting

Istilah curving populer dibicarakan pada awal 2000-an.

CakapCakapCakap People! Istilah dalam percintaan era sekarang mengalami banyak perkembangan. Salah satu istilah yang akhir-akhir ini banyak diperbincangkan adalah curving. Sejatinya, curving adalah pola hubungan lama terjadi tetapi dikemas dengan sebutan baru. Bahkan, curving disebut lebih buruk daripada ghosting. Lantas, apa itu sebenarnya curving?

Istilah curving populer dibicarakan pada awal 2000-an. Awalnya, curving memiliki makna sebagai sinonim dari salam damai. Tetapi, pada 2009-2017, kata curving mengalami pergeseran makna yang disinonimkan dengan ghosting, cuffing, dan lain-lain.

 Mengenal Perilaku Curving yang Disebut Lebih Menyakitkan dari Ghosting
Ilustrasi

Curving terjadi ketika seseorang merasa tidak cocok dengan orang yang sedang dekat dengannya, dalam konteks romantis, tetapi tetap melanjutkan hubungan tanpa penolakan.

Pelaku curving yang juga disebut sebagai curver sebenarnya tidak memiliki rasa atau tidak suka dengan pasangannya, tetapi memilih untuk tidak memberikan penolakan dan bersifat ambigu. Seiring waktu, hubungan yang terjalin hanya berlangsung satu arah. Seorang curver umumnya akan sangat antusias ketika bertemu tetapi akan sangat dingin ketika berkomunikasi melalui media sosial.

Melansir Women’s Health, korban curving cenderung tidak mengalami bahwa dirinya tengah mengalami penolakan secara halus. Hal ini karena perilaku yang diberikan pelaku curving cenderung tarik ulur.

Dikutip dari Refinery29, dalam beberapa hal, curving bisa lebih buruk daripada ghosting. Hal ini karena ghosting setidaknya hanya terjadi satu kali, sedangkan curving dapat berlangsung selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan tanpa batas. Dapat dikatakan, curving adalah jenis ghosting yang lebih brutal.

Ilustrasi

Dengan demikian, curving merupakan tindakan ketika seseorang ingin pelan-pelan meninggalkan pasangannya atau orang yang sedang dekat dengannya, dalam konteks romantis, secara pelan-pelan. Namun, pelaku curving cenderung memberikan penolakan secara tidak langsung sehingga curver dapat memutarbalikkan kondisi.

Pelaku akan menempatkan sebagai korban daripada pelaku sehingga korban akan dianggap sebagai ‘orang jahat’. Padahal, pelaku curving ingin korban bertindak duluan dengan keluar atau memutuskan relasi itu atau dapat dikatakan bermain aman.

SUMBER ARTIKEL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tanda-tanda Samar Diabetes yang Muncul di Pagi Hari; Jangan Diremehkan!

Tanda-tanda Tersamar Diabetes yang Muncul di Pagi Hari; Jangan Diremehkan!

BTS Puncaki Daftar Artis Terlaris di Jepang untuk Tahun ke-2 Berturut-turut

BTS Puncaki Daftar Artis Terlaris di Jepang untuk Tahun ke-2 Berturut-turut