in ,

Mengenal Lebih Dekat 3 Varian Covid-19 di Indonesia

Sejauh ini ada tiga jenis varian virus corona yang menjangkit Indonesia

CakapCakap – Cakap People, pandemi virus corona masih terus berlangsung hingga saat ini. Covid-19 di Indonesia pertama kali tercium di awal Maret 2020. Saat itu Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya dua warga Depok, Jawa Barat yang terinfeksi virus corona.

Terdapat ribuan mutasi dari Covid-19 jenis SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab virus corona. Mutasi itu berkembang melalui penyebaran virus corona yang sudah menjangkit sebanyak 213 negara di dunia.

Dilansir dari laman Merdeka, menurut data Kementerian Kesehatan per Sabtu (13/03) terdapat 1.414.741 kasus positif virus corona di Indonesia. Pasien sembuh mencapai 1.237.470 orang serta meninggal dunia sebanyak 38.329.

Indonesia termasuk salah satu negara yang bergerak cepat guna menekan laju penyebaran virus corona. Tertanggal 13 Maret 2021, sudah sebanyak 3.985.596 orang yang divaksin dosis pertama serta 1.454.836 orang yang diberikan suntikan vaksin dosis kedua. Saat ini ada 3 varian jenis Covid-19 yang berkembang di Tanah Air, apa saja? Berikut daftarnya.

N439K

Tak memiliki gejala khusus. Gambar via cnnindonesia.com

Varian ini terdeteksi di Tanah Air sejak November 2020. Mutasi N439K terbilang cepat dan lebih smart dibanding varian sebelumnya. Walau tak mempunyai ciri khas tentang gejala yang diakibatkan namun varian virus ini lebih menular sehingga jumlah yang sakit dapat lebih banyak.

Mutan B117

Varian Inggris sudah masuk ke Indonesia. Gambar via popmama.com

B117 atau yang lebih dikenal dengan varian Inggris pertama kali dijumpai di London serta dekat Kent, Inggris pada September 2020. Sedangkan mutasi virus ini baru menjangkit Indonesia pada 1 Maret 2021 malam. Berdasarkan penelitian, varian baru virus ini 70% lebih menular daripada SARS-CoV-2.

Gejala yang muncul dari B117 antara lain, kelelahan disertai pusing, mual, dan nyeri otot. NHS (layanan kesehatan Inggris) juga menemukan beberapa gejala lain seperti diare, mata merah, radang tenggorokan, ruam kulit, sakit kepala, serta warna jari kaki dan tangan berubah.

Varian D614G

Virus bisa menular lebih cepat. Gambar via kompas.com

Mutasi virus ini pertama kali terdeteksi di Indonesia pada April 2020 lalu. Kode D614G menunjukkan posisi terjadinya mutasi dalam tubuh virus, yaitu mutasi di titik 164 dari protein D (asam aspartat) jadi G (glisin).

Menurut Dicky Budiman selaku pakar Epidemiolog Universitas Griffith Australia menyebut jika penularan mutasi virus corona jenis ini 10 kali lebih cepat. Spike protein yang dimiliki oleh D614G terbilang efektif guna menempel serta menginfeksi manusia. Tetapi kekuatan mutasi D614G ini juga dapat menjadi titik lemahnya.

Para peneliti sepakat jika tutup ujung salah satu spike juga berarti memudahkan antibodi dan vaksin guna menonaktifkan virus. Sehingga jenis virus ini kemungkinan dapat lebih menular namun tak selalu memicu penyakit yang lebih buruk.

Nah, itulah ketiga varian virus corona yang saat ini menjangkit Indonesia Cakap People. Oleh karena itu tetap patuhi anjuran pemerintah untuk menerapkan 5M ya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Keponakan Donald Trump: Larangan Pakai Twitter Lebih Menyakitkan Bagi Trump Dibanding Kalah dari Biden pada Pilpres 2020

Selandia Baru Peringati Dua Tahun Serangan Teror Masjid Christchurch; Hari Paling Traumatis Dalam Sejarah Negara Itu