CakapCakap – Motor merupakan salah satu alat transportasi yang sudah tidak asing lagi untuk dimiliki. Kendaraan roda dua ini hampir dimiliki oleh mayoritas orang. Saking maraknya, pasti kamu pun memiliki lebih dari dua motor bukan Cakap People? Kendati demikian, namun kamu harus senantiasa menjaga serta merawat motor beserta komponen yang ada di dalamnya.
Kamu pun harus rutin melakukan pengecekan sepeda motor dan bagian-bagiannya tersebut. Sehingga motor jadi lebih awet dan memiliki kinerja yang ekstra. Salah satu komponen pada motor yang harus kamu perhatikan ialah shockbreaker atau peredam kejut. Di mana bagian ini terletak di area belakang sepeda motor. Lantas, bagaimana cara mendeteksi kerusakan bagian tersebut? Berikut tipsnya!
1. Apa itu shockbreaker?
Mungkin bagi sebagian orang belum terlalu mengerti apa itu shockbreaker atau peredam kejut. Sebenarnya shockbreaker merupakan komponen yang masuk dalam kategori slow moving atau yang punya masa pemakaian jangka panjang. Kendati demikian bukan berarti komponen ini bisa digunakan terus-menerus ya. Sebab kamu harus tetap melakukan penggantian jika dirasa sudah tak bisa digunakan lagi atau rusak. Usia penggunaan komponen ini tergantung pada pemakaian serta kondisi jalanan yang sering kamu lewati. Maka dari itu, kamu disarankan untuk melakukan pengecekan rutin jika usia motor sudah dipakai lebih dari 2 tahun.
2. Komponen yang bekerja secara ekstra
Umumnya shockbreaker belakang memang bekerja jauh lebih ekstra. Hal ini dikarenakan hampir semua bobot motor serta pengendara bertumpuan di suspensi belakang. Sehingga tak heran jika usia motor sudah lama dipakai maka kamu harus melakukan pengecekan terhadap komponen yang bersangkutan. Sebenarnya pengecekan rutin peredam kejut ini tak harus dilakukan ke bengkel. Sebab kamu sendiri bisa melakukannya di rumah. Hal ini tentu lebih efektif, sebab jika memang ada kerusakan bisa segera dideteksi sejak dini.
3. Cara deteksi kerusakan
Lantas, bagaimana cara mendeteksi kerusakan pada komponen peredam kejut ini? Kamu bisa mengecek bagian fisik peredam kejut di belakang area motor. Lihat apakah ada rembesan oli atau tidak. Sebab jika ada, maka itu merupakan tanda apabila ada kebocoran. Kamu pun harus segera menggantinya. Selain itu, kamu juga bisa mengetes dengan cara lain.
Caranya dengan mengendarai motor berboncengan. Saat melewati jalan yang ada banyak polisi tidur rasakan apakah ada sok yang bergoyang atau tidak. Jika sok bergoyang serta punya ritme yang terbilang terasa maka dapat dipastikan apabila peredam kejut di motor kamu rusak.
Dikarenakan komponen ini bisa berdampak pada kenyamanan saat berkendara, maka Cakap People dianjurkan guna memperhatikannya dengan baik. Sebaiknya segera ganti bagian shockbreaker jika sudah dirasa terjadi kerusakan. Semoga bermanfaat ya!