Mengenal Kava, Minuman Sehat Pengusir Stres Ala Anak Gaul New York

Kehidupan yang sungguh berbeda di kota New York bisa kita saksikan dari pergaulan para generasi muda di sana. Seakan tiada ada sekat antara kebebasan dan keterikatan. Bahkan para anak muda di sana sudah sejak lama akrab dengan obat terlarang dan minuman alkohol. Namun, semakin berkembangnya peradaban seperti sekarang juga menuntut mereka untuk mengubah kebiasaan buruk seperti minum alkohol atau menggunakan obat terlarang sebagai penghilang stres.

Tak sedikit warga New York yang menjadikan alasan stres sebagai pemicu mereka untuk menggunakan alkohol dan obat terlarang sebagai penghilang kondisi psikis mereka tersebut. Beruntungnya, kini warga New York tidak lagi berkutat dengan dua kebiasaan buruk tersebut. Mereka telah mengenal Kava, sejenis minuman yang diklaim mampu untuk meredakan stres berat.

Ya, Kava merupakan minuman yang dibuat dari campuran akar tanaman dan air yang kemudian disaring dan dijadikan bahan minuman. Minuman kava yang berbahan dasar akar tanaman ini biasanya akan memunculkan rasa lumpur saat dikonsumsi, sehingga banyak juga warga yang enggan meminumnya meski kava sudah dikenal sejak lama di New York.

Nah, kini kava sudah diolah menjadi kavatail, yang merupakan campuran kava dan cocktail. Perpaduan unik ini membuat minuman kava lebih familiar dan populer untuk dinikmati. Apalagi rasa segar yang berasal dari jus buah semakin membuat penikmat kava ketagihan. Terkait klaim bahwa kava tail bisa mengatasi stres, bisa dikatakan karena sensasi mati rasa yang akan segera menusuk lidah saat kali pertama diminum.

Kava sebenarnya sudah banyak dikonsumsi saat masyarakat wilayah Fiji melakukan tradisi atau upacara. Saat ini, kava semakin dikenal sebagai alternatif minuman untuk menggantikan alkohol dan dinilai bisa memberikan efek lebih sehat. Ini juga merupakan perubahan gaya hidup masyarakat milenial saat ini yang sudah sadar akan bahaya minuman alkohol atau sekadar nongkrong di bar.

Lepas dari tahun 1990 silam yang menjadi tahun ledakan diproduksinya kava, kini kava lebih dipandang sebagai bahan  yang aman dan bermanfaat. Pemahaman ilmiah tentang tanaman tersebut kini lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Pengakuan tersebut diungkapkan peneliti University of Auckland, Selandia Baru, Zbidnes Dunienski.