CakapCakap – Cakap People! Bell’s palsy dikenal sebagai kelumpuhan wajah perifer akut yang penyebabnya tidak diketahui. Kondisi ini menyebabkan kelemahan tiba-tiba pada otot-otot di satu sisi wajah. Kelemahan tersebut membuat separuh wajah tampak terkulai dan bagian mata di sisi yang terserang tidak mau menutup. Lalu apa saja gejala bell’s palsy?
Dalam kebanyakan kasus, kelemahan otot wajah ini bersifat sementara dan membaik secara signifikan selama berminggu-minggu.
Dilansir dari Mayo Clinic, Bell’s palsy bisa terjadi pada usia berapa pun. Para ahli menduga hal itu disebabkan oleh pembengkakan dan peradangan pada saraf yang mengontrol otot-otot di satu sisi wajah, yang bisa juga disebabkan oleh reaksi yang terjadi setelah infeksi virus.
Gejala biasanya mulai membaik dalam beberapa minggu dengan pemulihan total dalam waktu sekitar enam bulan. Tetapi, ada beberapa kelompok orang yang memiliki beberapa gejala Bell’s palsy seumur hidup. Meski demikian, Bell’s palsy jarang terjadi lebih dari sekali.
Berikut gejala Bell’s palsy.
-Kelemahan wajah
-Kelumpuhan wajah
-Wajah terkulai dan kesulitan membuat ekspresi wajah, seperti menutup mata atau tersenyum.
-Keluar liur
-Nyeri di sekitar rahang atau di dalam atau di belakang telinga di sisi yang sakit
-Peningkatan kepekaan terhadap suara di sisi yang terkena.
-Sakit kepala
-Kehilangan rasa
-Perubahan jumlah air mata dan air liur yang dihasilkan.
Perbedaan Bell’s Palsy dengan sindrom Ramsay Hunt
Dibandingkan dengan Bell’s palsy, pasien sindrom Ramsay Hunt sering kali mengalami kelumpuhan yang lebih parah dan kecil kemungkinan untuk pulih sepenuhnya.
Dilansir dari Tampa Bay Hearing and Balance Center, Ramsay Hunt terkait dengan herpes zoster. Kelumpuhan wajah muncul dengan cepat tetapi biasanya didahului oleh lepuh yang menyakitkan di telinga luar atau di dinding belakang saluran telinga.
Nyeri khas herpes zoster dapat mendahului kelumpuhan hingga seminggu dan jarang terjadi tanpa lecet (vesikel sinus).
Jika tidak diobati, prognosis untuk sindrom Ramsay Hunt jauh lebih buruk daripada Bell’s palsy dengan lebih dari 50 persen menderita kelemahan sisa permanen dan beberapa mengalami kelumpuhan total permanen di satu sisi wajah.