in ,

Mengenal Alberto Perez, Sang Koreografer Pencipta Senam Zumba

CakapCakap – Ada banyak jenis olahraga yang biasa dilakukan oleh banyak orang. Pasti begitu pula dengan Cakap People yang mungkin juga memiliki olahraga favorit. Salah satu jenis olahraga yang banyak diminati di Indonesia adalah senam zumba. Namanya sebagai salah satu olahraga kebugaran memang sudah tidak asing lagi di telinga. Namun, siapa sangka ternyata zumba sebenarnya adalah sebuah merek yang dibuat dan dipopulerkan oleh seorang koreografer bernama Alberto Perez.

Beto Perez (tengah), koreografer asal Kolombia yang menciptakan gerakan dalam senam zumba. Via odishatv.in

Menurt laman Detik.com, zumba pertama kali muncul dan berkembang di tempat kelahiran pria yang akrab disapa Beto itu di Cali, Kolombia. “Suatu hari, saya tiba untuk mengajar di kelas dan menyadari bahwa saya meninggalkan musik aerobik reguler saya di rumah. Saya melihat ke dalam tas saya, mengambil beberapa kaset salsa dan merengue, memasukkannya ke dalam sound system, dan mengajarkan kelas zumba pertama kalinya,” cerita Beto soal pertama kali zumba dilakukannya.

Gerakan zumba memang terdiri dari perpaduan tarian salsa dan gerakan tari Latin. Gerakan latihan ini juga menyisipkan koreografi senam aerobik, sehingga terkesan seperti olahraga sambil menari. Perpaduan berbagai gerakan dansa seperti cha-cha, salsa, tango, sampai flamengo dengan diiringi musik menjadi sebuah olahraga yang menarik serta menyehatkan. Setelahnya, Beto memutuskan pindah ke Amerika Serikat. Dengan hanya gerakan dan hasratnya, dia pun menjual semua barang miliknya dan pindah ke Miami untuk mengejar ‘American Dream’ dan memperkenalkan zumba.

Liza Natalia, Brand Ambassador Zumba Indonesia sedang memimpin senam zumba. Via liputan6.com

Menurut Zumba Education Spesialist (ZES) Indonesia, Olivia Febriani, senam aerobik dan zumba sama-sama mengutamakan gerakan kardio. Namun, tetap ada perbedaannya, yakni musik yang digunakan sebagai pengiring. Senam aerobik hanya menggunakan jenis lagu yang sama dan tidak berhenti selama senam berlangsung. “Tetapi kalau zumba, di dalam satu jam itu genre musiknya itu berbagai macam. Itu yang membedakan sedikit,” jelas Olivia di laman Tempo.co. Selain itu, gerakan yang dilakukan juga sedikit berbeda, di mana zumba menggabungkan gerakan fitness dan dance yang mudah diikuti.

Ditambahkan oleh Brand Ambassador Zumba Indonesia Liza Natalia, 70 persennya gerakan Latin dan 30 persennya gerakan internasional. “Kita bisa masukkan lagu-lagu internasional yang sedang hits. Jadi, berwarna sekali, tak hanya satu genre musik saja,” katanya pula. Cakap People mau mencoba?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Siap-Siap! Pembatasan Kantong Plastik Akan Segera Diterapkan di Jakarta