Mengapa Wine ini Disimpan 2 Tahun Di Dasar Laut? Ini Ceritanya

CakapCakap – Semua orang punya cara-cara tertentu untuk mendapatkan apa yang diinginkannya dalam hidup. Bahkan, tak sedikit orang yang melakukan hal yang tidak pernah terbayangkan selama ini demi memiliki sebuah kesempurnaan atas sesuatu. Cakap People bisa bayangkan saja, ada orang-orang yang mungkin berani menjalani sebuah keputusan atau kegiatan yang terbilang nekat, karena hanya demi mendapatkan sesuatu yang sempurna, yang kemudian bisa dia nikmati dalam hidupnya.

Mungkin itu pula yang ada di benak Ivo Segovic dan Radojko Segovic, dua pria asal Kroasia. Dikutip dari laman Merdeka.com, Jumat (28/9/2018), kedua pria yang berprofesi sebagai pembuat minuman wine itu nekat menyelami dasar laut hingga kedalaman 20 meter secara rutin setiap 10 hari selama 1-2 tahun hanya untuk mendapatkan wine dengan cita rasa yang unik. Mereka berdua memang punya cara unik dengan menyimpan wine buatan dari taman anggur sendiri di dasar laut dekat Zuljana, Kroasia.

Setiap 10 hari, Ivo akan menyelam ke dasar laut di kedalaman 20 meter tersebut untuk memeriksa kondisi botol-botol wine yang disimpan di sana. Dia harus memastikan tidak ada air laut yang masuk ke dalam amphora, tempat menyimpan wine tersebut. Setelah melewati periode sekitar 1-2 tahun, barulah botol-botol winer tersebut akan dibawa kembali ke permukaan dan di simpan di bar wine miliknya di Drace, Kroasia, untuk bisa dinikmati oleh para pengunjung dan pelanggan di bar wine itu.

Sayang, duo Segovic ini tidak menjelaskan secara detail harga sebotol wine khas yang mereka jual tersebut. Namun, menurut laman Detik.com, wine yang disimpan di bawah laut memang belum dijual secara bebas. Kalaupun ingin membelinya, maka harganya dipastikan jauh lebih mahal, karena proses produksinya yang sangat rumit. Asosiasi pembuat wine di Prancis juga sudah melakukan itu sejak tahun 2015, di mana mereka menyimpan 120 botol red, white, dan rose wine di dasar wilayah laut Mediterania pada kedalaman 40 meter selama satu tahun. Wah, ada-ada saja ya, Cakap People! [ED/RM]