CakapCakap – Cakap People! Terkadang saat tubuh lelah atau terasa mengantuk, tapi susah tidur. Kondisi itu dipengaruhi berbagai hal. Tidur kebutuhan manusia. Risiko kekurangan tidur, tubuh akan mungkin mengalami masalah kesehatan.
Mengutip WebMD, kekurangan tidur rentan berakibat terganggunya kemampuan untuk belajar dan menyimpan informasi baru.
Mengantuk tapi susah tidur
1. Pikiran masih sangat aktif
Memikirkan tentang hal yang baru terjadi, pekerjaan, masalah keluarga, masa depan, atau berbagai hal yang tidak terlalu penting. Pikiran yang terus-menerus terbebani akan membuat tidur menjadi terganggu. Semakin banyak pikiran berakibat susah tidur meskipun merasa sangat lelah dan mata mengantuk.
2. Efek sinar biru gadget
Ritme sirkadian internal tubuh diatur oleh sinyal terang dan gelap. Layar perangkat elektronik modern mengandalkan teknologi LED. Cahaya putih terang LED yang menerangi layar di ponsel pintar, tablet, dan laptop menghasilkan cahaya biru paling banyak.
Mengutip WebMD, paparan cahaya biru dari perangkat elektronik saat malam mengacaukan ritme sirkadian atau siklus tidur. Itu karena cahaya biru memberi sinyal bangun di otak saat tubuh seharusnya tertidur.
Laporan penelitian menunjukkan, sedikitnya 2 jam terpapar cahaya biru pada malam hari memperlambat atau menghentikan pelepasan hormon tidur melatonin. Sebaiknya tak mengakses perangkat digital setidaknya 3 jam sebelum waktu tidur malam.
3. Delayed sleep-wake phase disorder
Penyebab mengantuk tapi tidak bisa tidur bisa terjadi ketika ritme sirkadian tidak aktif. Kondisi itu salah satu tanda gangguan fase tidur-bangun tertunda atau delayed sleep-wake phase disorder. Gangguan saat waktu tidur seseorang tertunda dua jam atau lebih di luar waktu tidur yang dianggap normal.
Merujuk Cleveland Clinic, waktu tidur biasanya jam 10 hingga 12 malam. Namun, orang yang mengalami gangguan itu baru bisa tidur setelah tengah malam. Merasa tidak mampu untuk tidur pada waktu yang diinginkan.