in ,

Mengapa Pasien Operasi Otak Hanya Dibius Lokal dan Tetap Dibuat Sadar?

Simak penjelasannya!

CakapCakapCakap People! Operasi otak yang dilakukan dengan pasien dalam keadaan sadar dan waspada memungkinkan dokter memonitor fungsi otak. Metode awake brain surgery atau operasi otak dengan pasien dalam keadaan sadar dan terjaga dipilih untuk menangani beberapa kondisi otak, seperti tumor otak.

Dikutip dari Hindustan Times, konsultan bedah saraf dari Wockhardt Hospitals Mumbai Central, D. Manish Baldia, mengatakan prosedur ini memungkinkan ahli bedah saraf memantau dan menjaga fungsi vital otak, terutama yang terkait dengan bicara, gerak, dan sensasi selama operasi.

“Dokter memeriksa perbaikan gejala dan mengkonfirmasi pasien selama operasi DBS,” katanya merujuk pada prosedur bedah Deep Brain Stimulation.

Mengapa Pasien Operasi Otak Hanya Dibius Lokal dan Tetap Dibuat Sadar?
Ilustrasi

Dengan meminta pasien melakukan tugas tertentu seperti berbicara, menggerakkan anggota tubuh, atau mengidentifikasi objek dokter bedah dapat mengidentifikasi dan menghindari area kritis otak. Metode pembedahan ini juga dilakukan untuk mengoptimalkan keamanan.

Memastikan fungsi otak yang penting terjaga akan mengurangi risiko pascaoperasi. Selain itu, proses pemeriksaan perbaikan gejala merupakan bagian penting dalam prosedur DBS. DBS sering dilakukan ketika pasien dalam keadaan sadar agar tim bedah dapat langsung menilai efek stimulasi terhadap gejala secara langsung.

Siapa yang memerlukan awake brain surgery?

Cakap People! Baldia mengatakan prosedur ini biasanya direkomendasikan untuk pasien dengan penyakit Parkinson, tremor, tumor otak, atau epilepsi di dekat area yang mengendalikan fungsi penting seperti bicara, gerakan, atau indera. Dokter dapat menavigasi area sensitif ini dengan lebih baik ketika prosedur operasi dilakukan saat pasien dalam keadaan terjaga.

Dalam melaksanakan prosedur ini, tim bedah akan memberikan anestesi lokal untuk membuat kulit kepala mati rasa dan obat-obatan untuk membantu rileks. Setelah itu dokter bedah akan membuat sayatan di kulit kepala dan mengangkat bagian tengkorak untuk mengakses otak.

Sementara pasien dalam keadaan sadar, tim bedah akan menstimulasi bagian-bagian otak dan meminta mereka melakukan tugas-tugas tertentu agar bisa mengidentifikasi dan menghindari area-area kritis. Selanjutnya, tim bedah akan mengambil jaringan yang menjadi target berdasarkan informasi pemetaan.

Baldia menjelaskan prosedur operasi ini antara lain dapat meningkatkan penjagaan fungsi-fungsi kritis otak, mengoptimalkan pembuangan jaringan bermasalah, dan mengurangi risiko defisit neurologis. Namun, sebagaimana prosedur operasi lain, penerapan metode pembedahan ini dapat menimbulkan risiko infeksi, pendarahan, kejang, atau reaksi terhadap obat-obatan.

SUMBER ARTIKEL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Bolehkah Makan Pepaya Setiap Hari? Simak Penjelasan Berikut!

Bolehkah Makan Pepaya Setiap Hari? Simak Penjelasan Berikut!

Inilah 8 Instansi CPNS 2024 dengan Tunjangan Tertinggi

Inilah 8 Instansi CPNS 2024 dengan Tunjangan Tertinggi