CakapCakap – Cakap People! Penderita diabetes sering kali disertai dengan komplikasi penyembuhan luka yang lambat. Luka diabetes sulit untuk diobati dan sering kali memerlukan perawatan khusus. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa faktor penyebab luka penderita diabetes lebih lama sembuhnya ketimbang non-diabetes.
1. Gula Darah Tinggi
Kadar gula darah yang tinggi menjadi faktor utama dalam kecepatan penyembuhan luka pada penderita diabetes. Pada penderita diabetes, tubuh tidak dapat mengontrol glukosa darah dengan efektif. Kadar gula darah yang tinggi secara konsisten dapat menyebabkan masalah pada sirkulasi darah, saraf, dan sistem kekebalan tubuh.
Dilansir dari Healthline, semua ini dapat menghambat proses penyembuhan luka dengan menghambat hal-hal berikut:
– Nutrisi dan oksigen dari meresap ke dalam sel-sel
– Fungsi sistem kekebalan tubuh untuk bekerja secara efisien
– Peningkatan peradangan pada sel-sel tubuh.
Efek ini secara signifikan melambatkan proses penyembuhan luka.
2. Neuropati
Neuropati atau kerusakan saraf menjadi faktor penting dalam keterlambatan penyembuhan luka pada penderita diabetes. Dilansir dari GRHS Online, neuropati menyebabkan hilangnya sensasi pada area yang terkena, sehingga membuat penderita sulit merasakan rasa sakit atau memperhatikan luka seperti sayatan atau lecet pada kaki atau ekstremitas lainnya.
Dampaknya, luka-luka ini sering kali tidak terdeteksi dan tidak diobati, meningkatkan risiko infeksi, dan memperlambat proses penyembuhan.
3. Fungsi Imun Menurun
Diabetes dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga menjadikan individu lebih rentan terhadap infeksi dan menghambat kemampuan tubuh untuk melawan patogen. Saat luka terinfeksi, proses penyembuhan menjadi lebih lambat.
Infeksi dapat menyebabkan peradangan, kerusakan lebih lanjut pada jaringan sekitarnya, dan menunda pembentukan pembuluh darah baru yang penting untuk penyembuhan.
4. Sirkulasi Buruk
Salah satu alasan utama penyembuhan luka lambat pada penderita diabetes adalah sirkulasi yang buruk. Dilansir dari Health Partners, kadar gula darah tinggi pada penderita diabetes dapat merusak pembuluh darah dan mengakibatkan aliran darah yang berkurang ke ekstremitas.
Sirkulasi darah yang baik sangat penting untuk mengantarkan oksigen, nutrisi esensial, dan sel-sel kekebalan tubuh ke lokasi luka. Ketika sirkulasi terganggu, luka menerima lebih sedikit sumber daya, menyebabkan keterlambatan dalam penyembuhan.
5. Infeksi
Infeksi merupakan risiko tinggi pada penderita diabetes karena penurunan fungsi kekebalan tubuh. Kadar gula darah yang tinggi juga menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri untuk berkembang biak. Jika infeksi tidak diobati, dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gangren atau sepsis.