CakapCakap – Cakap People! Apakah orang-orang yang pernah dekat denganmu dalam sebuah jalinan cinta cenderung memiliki tipe yang sama ataukah justru berbeda-beda? Karena ternyata penelitian membuktikan bahwa seseorang cenderung mencari tipe pasangan yang sama meski berganti-ganti orang.
Inilah beberapa alasan yang mendasari mengapa seseorang cenderung memilih tipe pasangan yang itu-itu saja:
1. Dorongan zat kimia dalam tubuh
Helen Fisher, seorang antropolog biologis asal Amerika Serikat, menyatakan bahwa orang cenderung memilih pasangan yang memiliki komposisi zat kimia yang serupa atau melengkapi miliknya. Fisher mengatakan ada empat tipe kepribadian utama berdasarkan zat kimia di dalam tubuh kita, yaitu:
The explorer, memiliki dopamin (hormon rasa senang) yang tinggi sehingga memiliki keingintahuan yang besar.
The builder, memiliki serotonin (hormon pencegah depresi) yang tinggi sehingga cenderung tenang, dan teratur.
The director, memiliki kadar testosteron tinggi sehingga cenderung fokus dan logis.
The negotiator, memiliki kadar estrogen tinggi sehingga cenderung penuh kasih sayang dan imajinatif.
Berbagai dominasi zat kimia di dalam tubuh ini biasanya cenderung menarik kandidat pasangan yang serupa atau melengkapinya.
2. Latar belakang dan nilai yang sama
Ras, kebiasaan, tampilan fisik, hingga agama menjadi hal penting yang biasanya menjadi pertimbangan seseorang saat mencari pasangan. Oleh karena itu, banyak orang cenderung memiliki tipe pasangan yang punya kesamaan dengan dirinya. Terutama dalam hal latar belakang, prinsip, serta nilai yang dianut.
Sangat wajar jika seseorang menyukai orang yang memiliki berbagai kesamaan dengan dirinya. Selain membuat obrolan cukup nyambung, hal ini juga biasanya didasari akan rasa aman jika ingin menjalani hubungan yang jauh lebih serius ke depannya.
Pasalnya, latar belakang dan nilai yang dianut merupakan hal penting yang hampir tidak biasa diubah atau diganggu gugat. Untuk itu, mencari pasangan yang memiliki kesamaan ini menjadi salah satu solusinya.
3. Berdasarkan gen
Ternyata gen yang serupa bisa membuat kamu dan satu sama lain merasakan kecocokan yang lebih. Seorang ilmuwan yang mendalami perilaku manusia, Benjamin Domingue dan rekannya di University of Colorado Boulder, menyatakan kedua orang yang berpasangan cenderung memiliki gen yang mirip.
Hal ini mungkin menjadi alasan mengapa orang cenderung mencari tipe pasangan yang mirip dengan dirinya. Oleh sebab itu, ia cenderung memilih pasangan dengan tipe serupa dari waktu ke waktu.
4. Mirip dengan orangtua atau dirinya sendiri
David Perret, seorang peneliti di University of St. Andrews di Skotlandia menyatakan bahwa seseorang cenderung tertarik pada calon pasangan yang mirip dengan diri sendiri atau orangtuanya. Anggapannya bahwa ketika orang lain itu mirip dengan dirinya maka komunikasi yang terjalin akan lebih mudah.
Selain itu, seseorang juga cenderung mencari tipe pasangan yang sesuai dengan orangtuanya. Ini karena orangtua adalah orang pertama yang biasanya paling dipercayai sang anak dan kerap menjadi panutannya. Oleh karena itu, secara tak sadar seseorang memilih pasangan yang mirip dengan orangtuanya baik secara karakter maupun fisik.
5. Berdasarkan pengalaman
Faktanya, perjalanan masa kecil kamu hingga dewasa turut menentukan tipe pasangan yang dicari. Ketika sedari kecil kamu merasa tidak diperhatikan atau tidak pernah didukung, tanpa sadar di usia dewasa kamu akan mencari orang yang bisa memberikan hal-hal tersebut. Tipe yang seperti ini akan terus kamu cari dan menjadi sumber ketertarikan pada seseorang.
Oleh karena itu, kamu selalu mencari orang yang memiliki kualitas ini pada dirinya setiap kali mencari pasangan. Tanpa kamu sadari, kamu membutuhkan orang yang bisa membuatmu sembuh dari luka lama yang selama ini membayangi. Selain itu, berbagai kualitas ini juga dicari karena membuat kamu merasa bahwa kebutuhan untuk disayangi sepenuhnya akan terpenuhi.
Source : Hello Sehat