CakapCakap – Cakap People! Saat kita mulai berolahraga, seringkali kita terlalu tidak sabar untuk melihat hasilnya. Kita baru seminggu mulai berolahraga, tetapi setiap hari melangkahkan kaki ke timbangan dengan mata penuh harap bahwa berat badan kita turun seperti yang diharapkan. Sayangnya, biasanya hasilnya jauh dari yang kita harapan dan apa yang kita lihat adalah kebalikan dari apa yang kita harapkan untuk dilihat, yaitu: BERAT BADAN BERTAMBAH! Kok bisa?
Ada banyak alasan mengapa berat badan kita naik ketika kita memulai rejimen latihan olahraga. Berikut adalah apa yang mungkin menyebabkan gejolak awal, seperti dilansir Times of India:
1. Nyeri otot
Setiap kali kamu memulai latihan olahraga, berat badan mungkin meningkat karena nyeri otot. Nyeri pada dasarnya adalah akibat dari kerusakan jaringan otot dan terjadi selama satu atau dua hari setelah setiap latihan olahraga. Itu terjadi untuk melindungi jaringan otot yang ditargetkan dari program latihan baru. Namun yang perlu diingat adalah bahwa nyeri otot tersebut hanya bersifat sementara dan biasanya mulai hilang setelah minggu kedua.
2. Retensi Cairan
Mekanisme perlindungan kedua otot kamu bekerja melalui retensi cairan. Untuk melindungi jaringan otot yang ditargetkan dari program latihan olahraga baru, otot juga dapat menahan cairan dan menjadi sedikit meradang. Retensi sementara cairan ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan hingga 2 kilogram. Ini akan hilang setelah beberapa minggu dari rejimen latihan olahraga baru kamu.
3. Peningkatan Ukuran Otot
Otot mengandung air selain sel-sel otot. Saat kamu mulai berolahraga, otot, khususnya yang besar seperti yang kamu miliki di kaki, dapat bertambah besar karena berolahraga secara teratur. Tetapi otot diketahui mengambil ruang lebih sedikit daripada yang diambil oleh lemak. Jadi, kamu akan menjadi lebih langsing meski berat badan kamu bisa bertambah. Tapi kenaikan berat badan ini tidak buruk. Bahkan, kamu cenderung lebih sehat dari sebelumnya.