CakapCakap – Cakap People, hingga saat ini Korea Utara belum memastikan satu kasus pun Covid-19 di negaranya. Namun pemerintah setempat bakal tetap menerima 2 juta dosis vaksin AstraZeneca dari jaringan global yang didistribusikan oleh Covax.
Tahun lalu pemerintah Korea Utara sempat menutup perbatasan negaranya sebagai langkah untuk menekan penularan dari luar. Tapi pakar internasional menyatakan keraguan pada negara tersebut jika bebas Covid-19. Sebab virus corona sempat mewabah di dekat perbatasan.
Korea Utara Bukan Satu-satunya Negara yang Mengklaim Bebas Covid-19
Fasilitas Covax bakal mengirimkan sekitar 1,9 juta dosis vaksin AstraZeneca-Oxford via lisensi yang diberikan pada Serum Institute of India, yakni produsen vaksin terbesar di dunia menurut laporan Covax.
Covax memang menyimpan vaksin bagi negara-negara yang berkembang, yang dipimpin oleh organisasi kesehatan dunia (WHO), aliansi GAVI, Coalition for Epidemic Preparedness Innovations atau koalisi kesiapan epidemi dan inovasi, dan badan PBB untuk dana anak-anak (UNICEF).
Menurut situs WHO, negara yang dipimpin oleh Kim Jong Un tersebut sama sekali belum melaporkan kasus positif Covid-19. Korea Utara termasuk satu dari sedikit negara yang belum melaporkan kasus virus corona pada WHO.
Ada pula Turkmenistan, yakni satu-satunya negara yang mempunyai perbatasan darat dengan negara lain dan belum melaporkan adanya kasus infeksi virus corona. Kendati demikian, sejumlah kalangan merasa ragu dengan klaim Korea Utara serta Turkmenistan yang bebas dari Covid-19 lantaran reputasi negara dengan sensor yang ketat.
Kebijakan Kim Jong Un untuk Cegah Penularan Virus Corona
Pada awal tahun lalu, pimpinan Korea Utara Kim Jong Un menutup akses perbatasan dengan China. Sejak saat itu, karantina wilayah diterapkan pada beberapa daerah di negara tersebut sebagai upaya pencegahan virus corona.
Sedangkan pada Juli lalu, Kim Jong Un mengklaim jika negaranya berhasil dengan gemilang dalam menghadapi pandemi. Bahkan ia menyebut jika negaranya itu sukses mencegah virus ganas serta mempertahankan stabilitas.
Langkah itulah yang diperkirakan memicu dampak lebih parah pada perekonomian negara yang sudah dalam keadaan rentan. Kebijakan Korea Utara yang ingin swasembada memicu keraguan apakah negara tersebut akan turut berpartisipasi dalam program vaksinasi global atau tidak Cakap People.