CakapCakap – Cakap People! Korban meninggal akibat gempa dahsyat pada Senin 6 Februari 2022 lalu di selatan Turki telah bertambah menjadi 43.556 orang, kata Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Turki Suleyman Soylu pada Rabu malam, 22 Februari 2023.
Soylu mengumumkan angka terbaru itu saat hadir dalam acara siaran langsung dengan saluran TRT Haber di Hatay.
“Ini adalah salah satu gempa bumi terbesar di dunia,” ujarnya, seperti dikutip Anadolu Agency.
Mendagri Turki mengatakan diperlukan jangka waktu tertentu untuk menanggapi ketika menghadapi 26.000 rumah yang runtuh selama jam-jam pertama, dan gempa bumi melanda area seluas 110.000 kilometer persegi.
“[Luas dampak gempa] Ini ukuran tiga kali [tanah] Belanda,” imbuh dia.
Guncangan kuat yang berpusat di Kahramanmaras dan mengguncang 10 provinsi lainnya — Hatay, Gaziantep, Adiyaman, Malatya, Adana, Diyarbakir, Kilis, Osmaniye, Sanliurfa dan Elazig.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pemerintah akan mulai membangun lebih dari 200.000 rumah pada awal Maret di daerah yang hancur akibat gempa dan menyelesaikan prosesnya pembangunannya dalam satu tahun.
Seismolog Kanada: Gempa Turki Gempa Daratan ‘Terbesar di Dunia’
Gempa bumi yang melanda Turki pada Senin, 6 Februari 2023 lalu itu menempati peringkat di antara gempa di daratan terbesar di dunia yang pernah terjadi, menurut seorang seismolog Kanada.
Berbicara kepada Anadolu Agency, Edwin Nissen, seorang profesor seismologi di Universitas Victoria di British Columbia, mengatakan gempa pada Senin lalu di Turki itu termasuk di antara lima atau 10 gempa daratan terbesar yang pernah tercatat.
“Apa yang membuatnya sangat merusak adalah kombinasi dari besarnya dan lokasinya serta bagian padat penduduk Turkiye dan jelas berbatasan dengan bagian padat penduduk Suriah,” ujar dia.
Mengatakan sebenarnya gempa bumi terbesar biasanya terjadi di lautan, Nissen menggarisbawahi bahwa gempa tersebut tidak sekuat gempa di daratan.
Dia menambahkan bahwa gempa di Turki adalah yang paling mematikan dalam sejarah republik negara itu, bersama dengan gempa di Erzincan pada 1939 yang menewaskan lebih dari 30.000 orang.