Ade Marza
CakapCakap – Hubungan Amerika Serikat (AS) dengan Iran terus memanas usai Iran menembakkan rudal-rudal mereka belum lama ini, sebagai serangan balasan atas kematian Jenderal Garda Revolusi Iran Qassem Soleimani oleh AS beberapa waktu yang lalu. Cakap People tentunya sudah mengetahui kondisi dunia internasional tersebut. Hingga saat ini, negara-negara lainnya meminta AS menahan diri dari kemungkinan terjadi perang terbuka yang lebih besar, bahkan bisa jadi perang dunia ketiga.
AS memang dikenal memiliki kekuatan militer tebesar saat ini. Mereka punya banyak perlengkapan militer jika saja perang terjadi dengan Iran. Salah satunya, Presiden AS Donald Trump pun baru saja mengungkap bahwa AS saat ini sedang mengembangkan banyak rudal hipersonik. Dia mengatakan bahwa rudal hipersonik tersebut berukuran besar, kuat, dan juga mematikan. “Fakta bahwa kami memiliki militer dan peralatan hebat,” ungkap Presiden Trump, seperti dilansir di laman Tempo.co.
AS juga punya jet tempur F-22 Raptor dari Lockheed Martin yang disebut-sebut sebagai ‘raja langit’. Pesawat tempur dengan delapan rudal udara ini mengandalkan kinerja kinematik siluman dan mata-mata, serta kekuatan sensor senjata dengan radius tempur 800 km. F-22 Raptor juga mampu melaju dengan kecepatan super Mach 1,82, tapi tetap bisa bermanuver lincah pada kecepatan supersonik. Pesawat tempur generasi kelima milik AS ini juga punya senjata Vulcan M61, empat tangki drop untuk membawa bahan bakar tambahan atau peluncur rudal, serta avionik dan peralatan sensor.
Ada pula pesawat pengebom B-2 Stealth yang mampu menembus daerah yang sangat dilindungi dan menghindari sistem pertahanan anti-udara yang canggih. Pesawat siluman ini juga mampu terbang 6.000 mil laut tanpa bahan bakar dan 10 ribu mil laut hanya dengan sekali pengisian bahan bakar udara. B-2 Stealth juga dapat membawa muatan besar dan memberi serangan presisi. Setiap B-2 Stealth dapat membawa lebih 20 ton persenjataan konvensional dan nuklir. Lalu, ada bunker-buster GBU-57A/B Massive Ordnance Penetrator (MOP) yang punya daya ledak lebih 10 kali pendahulunya, BLU-109, sehingga mampu menggali 60 kaki beton bertulang, dan meledak 200 kaki di bawah tanah.
Tak hanya itu, ada juga kendaraan tempur amfibi Amphibious Combat Vehicle (ACV) 1.1 yang dapat menyebar sendiri dari jarak peluncuran pada atau di luar 12 mil dengan kecepatan tidak kurang dari delapan knot. Kendaraan milik Korps Marinir AS ini memang masih dalam pengerjaan dan beroperasi awal tahun 2020. Lalu ada pula Sistem Senjata Laser Angkatan Laut (LAWS) AS yang cepat dan efektif melacak dan menghancurkan target yang sulit. Luar biasa ya, Cakap People!
