CakapCakap – Cakap People! Sebuah temuan baru menyatakan The Duchess of Sussex atau Meghan Markle mendapat dua kali lebih banyak mendapatkan berita utama negatif daripada yang positif. Hasil tersebut setelah analisis artikel yang diterbitkan antara Mei 2018 hingga pertengahan Januari 2020.
Analisis yang dilakukan The Guardian, 18 Januari 2020, itu mencoba memaparkan bukti untuk mendukung argumen Meghan yang menghadapi perlakuan yang sangat kritis dari media Inggris. Ditemukan dari 843 artikel di 14 surat kabar cetak sejak pertengahan Mei 2018, 43 persen negatif. Hanya 20 persen artikel yang positif, dengan 36 persen sisanya netral.
Temuan mengisyaratkan klaim Meghan menerima perlakuan lebih kritis daripada Duchess of Cambridge atau Kate Middleton benar adanya. Pencarian yang setara untuk tajuk utama dari 144 artikel selama periode waktu yang sama untuk Kate menunjukkan 45 persen menunjukan nada yang positif, 47 persen netral, dan hanya 8 persen negatif.
Perbedaan statistik dalam cara media memperlakukan kedua istri penerus tahta kerajaan terlihat dari artikel Buzzfeed. Perbedaan besar dalam sentimen terhadap kedua perempuan itu pada topik yang setara, mulai dari kecintaan pada alpukat hingga kecenderungan untuk menempatkan tangan pada perut selama kehamilan.
Hasil itu menguatkan penelitian oleh perusahaan intelijen konsumen digital Brandwatch yang menemukan dari 29.000 item tabloid dan spreadsheet daring tentang Duchess of Sussex pada 2019, 21.000 adalah negatif atau 72 persen. Sementara itu, hanya 4.300 dari 14.000 item yang merujuk pada Duchess of Cambridge atau 31 persen negatif.
Meghan menerima lebih banyak pers positif daripada negatif pada Mei 2018. Momen tersebut merupakan saat dia menikahi Pangeran Harry. Namun, periode bulan madu pada Juli tahun yang sama, proporsi artikel yang menggambarkannya dalam sorotan negatif telah melampaui positif.
Penilaian negatif pun terjadi pada beberapa kesempatan, terutama di sekitar keinginan pasangan Harry dan Meghan untuk lebih banyak privasi. Apalagi keputusan pasangan tersebut untuk merahasiakan kelahiran dan pembaptisan anak.
Sejumlah artikel mengutip sumber-sumber yang mengklaim bahwa Meghan adalah selebritas “sombong” dan “terobsesi” yang sangat membutuhkan perhatian media. Sebuah tuduhan semakin meningkat ketika dia mengedit edisi Vogue Inggris pada September tahun lalu.
Sejumlah karya mengasosiasikan Meghan dan keluarganya dengan narkoba dan kekerasan. Itu termasuk artikel yang membuat klaim tentang keterlibatan keponakannya dengan obat-obatan, serta klaim para tamu diberi bingkisan ganja di pernikahan pertama Meghan. Cakupan keluarganya di masa lalu telah menghubungkan tempat kelahiran Meghan, dan kota asal ibunya, dengan kekerasan geng.
https://www.instagram.com/p/B7EaGS_Jpb9/?igshid=qmqw6hz1dlh9
Periode intens lainnya dari liputan media secara negatif termasuk artikel tentang keputusan pasangan itu menggunakan jet pribadi dan hubungan dengan ayah Meghan. Artikel tentang hubungannya dengan ayahnya menyumbang hampir sepertiga dari artikel negatif tentang Meghan dan terus diungkit kembali.
Temuan itu muncul ketika pasangan Meghan dan Harry mengumumkan keluar dari keluarga Kerajaan Inggris dan ingin hidup mandiri.