Satu hal yang terasa dewasa ini semenjak kehadiran ponsel adalah manusia cenderung sulit menemukan kedamaian karena momen hidup mereka sedikit demi sedikit tergerus oleh dering telepon yang seringkali diikuti oleh aliran pesan singkat. Keduanya jelas menyita waktu dan meminta perhatian ekstra dari kamu. Fenomena ini menjadi lebih intens lagi setelah kemunculan media sosial. Kamu mau mengakui atau tidak, manusia sekarang cenderung sulit berkonsentrasi dan fokus pada kehidupan nyata. Itu semua gara-gara notifikasi ponsel dan media sosial.
Mungkin sulit bagi kamu untuk menerima kenyataan ini. Tapi, coba kamu pikirkanberapa kali aktifitas kerja kamu terganggu karena ada notifikasi yang tiba-tiba muncul di layar ponsel kamu. Pesan itu sendiri penting. Tapi, seringkali tidak sepenting itu; bahkan, ada kalanya tidak penting sama sekali karena tak lebih dari sebuah spam. Hal yang sama juga berlangsung saat kamu tengah rapat atau ada di tempat ibadah.
Dering suara telepon atau pesan singkat dipastikan merusak suasana rapat serta kekhusyukan beribadah. Ada yang mengakali dengan mematikan nada dering, menggantinya dengan getaran. Tapi, sama saja. Bagi pemilik ponsel hal itu sama-sama mengganggu; dalam artian, merusak konsentrasi.
Padahal, efek dari hal sederhana seperti dering suara ponsel maupun notifikasi yang muncul sama sekali tidak sederhana dan tidak bisa diabaikan, bro.
Pengganggu konsentrasi membuat kamu bekerja ekstra keras
Sebuah studi yang dilakukan terhadap para pekerja Amerika menunjukkan bahwa mereka mengalami interupsi setiap 3 menit dan 5 detik. Kamu tahu, nggak, kalau hal itu membuat produktifitas harian mereka terganggu hingga 6 jam! Ketika satu orang terganggu oleh karena notifikasi ponsel, mau tak mau mereka harus merespon hal itu sehingga membutuhkan waktu dan energi lebih tinggi untuk kembali bekerja.
Coba posisikan dirimu pada kondisi semacam ini. Pasti kamu akan kesulitan untuk memberikan kinerja terbaik. Alasannya sederhana, kok, gaes: Hasil terbaik membutuhkan waktu untuk pemrosesan mental. Dan, keberadaan notifikasi ponsel dan dering telepon hanya menginterupsi proses kamu berkonsentrasi memikirkan hasil terbaik itu.
Konsentrasi manusia pada dasarnya naik turun
Akan lebih mudah buat kamu untuk memutuskan hubungan dengan Internet dan fokus menggarap apa yang seharusnya digarap. Tapi, bukan begitu cara otak bekerja, bro. Sepanjang hari kerja, kamu akan selalu dihadapkan pada pasang surut tingkat energi. Kamu bisa jadi merasakan lonjakan produktifitas setelah berjalan kaki atau minum kopi. Tapi, ada momen dimana kinerja kamu turun, biasanya setelah jam makan siang. Nah, pada saat kamu fokus dan produktifitas tinggi inilah kamu cenderung menghasilkan karya terbaik. Maka dari itu, penting sekali untuk memastikan agar kamu memaksimalkan jam kerja kamu.
Ketika kamu secara terus-menerus mengganti fokus kamu antara pekerjaan dan distraksi seperti dering ponsel, maka otak kamu harus bekerja ekstra keras untuk kembali ke jalur semula. Membuka laman facebook atau membalas pesan WhatsApp teman sama-sama mengurangi produktifitasmu, bro. So, pastikan kamu bisa mengendalikan situasi agar performa kamu tetap tinggi.
Ciptakan situasi guna membatasi gerak pengganggu
Katakanlah kamu memutuskan untuk mengecek pesan dan membuka media sosial pada waktu tertentu saja. Percayalah, gaes, itu tidak menjamin pengganggu tidak muncul. Apa yang perlu kamu lakukan adalah menciptakan sebuah sistem agar benar-benar tidak diganggu oleh apapun. Satu hal yang pasti kamu tidak bisa mengontrol kapan orang hendak mengirimu pesan atau kapan kamu bakal mendapat notifikasi. Kamu bisa memulai dengan mengatur setting-an di ponsel kamu. Kebanyakan app memungkinkan kamu melakukan kustomisasi notifikasi. Pastikan kamu mematikan push notifications yang berasal dari app tidak penting. Untuk yang lainnnya, kamu perlu strategi berbeda.
Identifikasi pengganggu sebelum kamu menghentikannya
Kamu mungkin sedang menghitung berap banyak waktu produktif kamu yang hilang gara-gara gangguan sepele dan tidak berperikemanusiaan itu. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan mengenali lebih jauh kebiasaan kamu. Perhatikan waktu-waktu dimana kamu memberikan hasil kerja terbaik. Susun daftar sumber notifikasi dan interupsi yang mengurangi konsentrasi kamu. Setelah itu, gunakan app atau temukan cara agar memotong mata rantai gangguan ini.
Begitu kamu mampu menciptakan lingkungan yang bebas gangguan, kamu bakal mengetahui berapa banyak hal yang bisa kamu capai. Kamu akan bisa bekerja lebih efisien dan kamu tidak akan merasa kelelahan karena sedikit demi sediki harus kembali fokus ke pekerjaan. Cepat atau lambat, hasrat kamu untuk kembali fokus akan lebih kuat ketimbang mengurus dan merespon gangguan yang muncul dari ponsel atau media sosial.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!