in ,

Mayoritas Virus Corona di Indonesia tidak Masuk Tipe Dunia

11 dari 13 hasil urutan genom virus corona penyebab COVID-19 yang beredar di Indonesia tidak termasuk tipe dunia.

CakapCakapCakap People! Sejak pertama kali diidentifikasi di China pada akhir Desember 2019, virus corona (COVID-19) kini telah menyebar ke 213 negara dan wilayah di dunia. Virus ini juga telah menjangkiti sebanyak lebih dari 7 juta orang di seluruh dunia dan mengakibatkan lebih dari 400 ribu orang meninggal sejauh ini.

Adapun di Indonesia sendiri, virus corona baru ini sudah menjangkau ke seluruh provinsi dan lebih dari 400 Kota/Kabupaten yang terdampak. Penyakit COVID-19 ini telah menginfeksi lebih dari 33 ribu orang di Tanah Air saat artikel ini diturunkan.

Ilustrasi. [Foto: Pixabay]

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegro mengatakan 11 dari 13 hasil urutan genom virus corona penyebab COVID-19 yang beredar di Indonesia tidak termasuk tipe dunia yang diklasifikasikan gisaid. Gisaid adalah pengelola data virus SARS-CoV-2 global.

“Dari 13 WGS (whole genom sequencing) yang dimasukkan Indonesia, 11 itu kategori masih others di luar enam yang didefinisikan gisaid,” kata Menristek Bambang dalam gelar wicara virtual, di Jakarta, Selasa, 9 Juni 2020, mengutip laporan Kantor Berita Antara.

Sementara dua data lain masuk ke dalam tipe virus yang berkembang di Eropa. Dua hasil urutan genom tersebut merupakan virus penyebab COVID-19 yang beredar di Surabaya dan diidentifikasi oleh Universitas Airlangga.

Hingga saat ini Indonesia telah mengirimkan 13 hasil urutan genom virus (whole genom sequencing) penyebab COVID-19 dengan rincian Lembaga Eijkman mengirimkan tujuh hasil urutan genom dan Universitas Airlangga mengirimkan enam hasil urutan genom virus itu.

Tujuh hasil urutan genom tersebut diidentifikasi Lembaga Eijkman merupakan virus yang menyebabkan COVID-19 di wilayah Jabodetabek. Sementara, Universitas Airlangga mengidentifikasi virus yang beredar di Surabaya.

Ilustrasi virus corona. [Foto: CNN]

Menristek menuturkan whole genom sequencing sangat penting, karena semakin banyak data mengenai virus penyebab COVID-19 yang bisa dikumpulkan dan diidentifikasi maka dapat diketahui karakteristik dan asal virus tersebut. Informasi itu juga berguna untuk pengembangan vaksin terhadap virus corona yang beredar di Indonesia.

Saat ini, Lembaga Eijkman masih terus melakukan pengurutan genom menyeluruh dari virus SARS-CoV-2, dan menargetkan teridentifikasinya 100 hasil whole genom sequencing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Harvard Sebut Virus Corona Menyebar di China Sejak Agustus, Begini Respon China dan Para Ilmuwan

Masker dari Serat Tembaga Buatan Jepang Ini Bisa Hancurkan Partikel COVID-19 Dalam Waktu 4 Jam