CakapCakap – Kesadaran orang-orang untuk berolahraga terus meningkat saat ini. Cakap People pun pastinya juga berusaha menyediakan untuk berolahraga secara rutin dan teratur. Bahkan, berbagai event yang menyelenggarakan lari marathon pun sudah semakin banyak, yang sekaligus beriringan menjadi gaya hidup orang-orang perkotaan. Keberhasilan menyelesaikan misi lari marathon, hingga mendapatkan medali, dan bahkan juga bisa meraih sejumlah hadiah, menjadi sesuatu yang menarik.
Namun, untuk mengikuti ajang lari marathon tentu saja tidak sesederhana olahraga lari biasa. Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dengan baik, selain sepatu lari dan pakaian olahraga, menurut laman iNews.id. Pertama, menjaga asupan kalori sekitar 70-80 persen yang berasal dari makanan-makanan karbohidrat. Kemudian, sangat penting menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan minum air putih yang cukup. Jangan lupa pula siapkan alat tempur, seperti topi, GPS, bahkan hingga tabir surya.
Selanjutnya, kamu juga perlu menyiapkan strategi yang mata dalam mengikuti ajang lari marathon, misalnya meneliti rute jalur lari sehingga bisa memastikan di titik mana harus menghemat energi. Hal terakhir yang tidak kalah penting adalah jangan memaksakan diri dalam berlari. Tubuh punya batas-batas tertentu yang harus kamu ketahui, sehingga bisa mengetahui waktu untuk memberikan kesempatan beristirahat bagi tubuh. Manfaatkan waktu istirahat itu dengan baik sebelum berlari.
Untuk bisa kuat dalam mengikuti ajang lari marathon, ternyata juga ada rahasianya. Menurut Ketua Umum Indonesia Muda, salah satu klub lari Tanah Air, Gatot Sudarsono melalui laman Kompas.com, latihan rutin menjadi hal yang paling penting. Untuk bisa bertahan dalam lari jarak jauh, setidaknya harus rutin berlatih selama 30 menit hingga dua jam secara terprogram setiap hari. “Program perlu update supaya ada peningkatan setiap kali latihan,” kata Gatot yang juga mantan atlet nasional itu.
Selain itu, dalam berlari juga harus mempertahankan kecepatan yang stabil. “Lari harus dilakukan dengan kecepatan stabil agar kondisi tubuh tetap hangat. Suhu tubuh berpengaruh pada kecepatan lari,” ucap pria yang juga menjadi pelatih dalam beberapa ajang lari marathon itu. Nah, ada Cakap People yang mau mencoba ikut lari marathon?