Siti Nurhajaiti
CakapCakap – Cakap People! Maskapai penerbangan Emirates yang berbasis di Dubai, berharap dapat melanjutkan penerbangan ke semua “tujuan jaringan” pada musim panas 2021. Hal itu disampaikan chief operating officer (COO) Emirates pada hari Kamis, 20 Agustus 2020, setelah pandemi virus corona menghentikan sebagian besar perjalanan udara global.
Maskapai penerbangan induk terbesar di Timur Tengah, yang memiliki armada 270 pesawat berbadan lebar, ini menghentikan operasinya pada akhir Maret 2020.
Tak lama kemudian, maskapai itu melanjutkan penerbangan penumpang terbatas yang berfokus pada repatriasi dan sejak itu secara bertahap memperluas jaringannya setelah Dubai melonggarkan pembatasan perjalanan untuk menghidupkan kembali industri pariwisata.
“Saya pikir kami bisa dengan mudah mengatakan pada musim panas 2021, kami akan melayani 100 persen tujuan jaringan kami,” kata Adel al-Redha kepada CNBC, seperti dilansir The Jakarta Post.
Redha mengatakan maskapai akan melayani 143 tujuan pada musim panas tahun depan, turun dari 157 sebelum krisis.
“Jelas … frekuensi penerbangan per hari akan tergantung pada permintaan dan beberapa pembatasan yang perlu dilakukan untuk melepas lelah dari beberapa bandara dan beberapa negara.”
Menurut website Emirates, maskapai penerbangan saat ini melayani 70 tujuan.
“Jika saya membandingkan kinerja kami sekarang dengan sebulan lalu, kami hampir melipatgandakan jumlah penumpang yang kami bawa untuk naik di pesawat kami,” kata Redha.
Presiden Emirates Tim Clark sebelumnya mengatakan bahwa dibutuhkan waktu hingga empat tahun agar operasional mereka kembali ke “tingkat normalitas tertentu”. Maskapai penerbangan telah memberhentikan hingga 15 persen stafnya.
Maskapai tersebut telah mengumumkan beberapa putaran PHK, tanpa mengungkapkan jumlahnya.
Sebelum virus melanda, Emirates mempekerjakan sekitar 60.000 staf, termasuk 4.300 pilot dan hampir 22.000 awak kabin, menurut laporan tahunannya.
Pariwisata telah lama menjadi andalan ekonomi Dubai, yang menyambut lebih dari 16 juta pengunjung tahun lalu. Sebelum pandemi melumpuhkan perjalanan global, targetnya adalah mencapai 20 juta pengunjung tahun ini.
