CakapCakap – Terjadinya pemadaman listrik di Jakarta beberapa waktu lalu membuat banyak orang terkena dampaknya. Bukan hanya mereka yang ingin naik KRL dan harus terhenti di tengah jalan, pengusaha yang memberhentikan produksinya namun juga para kamu yang masih aktif dalam menyusui bayi mereka.
Mereka merasa khawatir jika ASI perah yang mereka simpan di kulkas akan mencair akibat pemadaman listrik yang terlalu lama. Karena pemadaman tersebut, mereka harus membuang stok ASI mereka yang mencair. Namun apakah sebenarnya ASI yang telah mencair itu aman untuk kesehatan anak? Dan berapa lama ASI yang sudah mengalami pencairan masih dapat diminum?
Menurut salah seorang ahli yakni konsultan Gastropatologi Anak, Frieda Handayani, ia mengatakan jika sebenarnya ASI masih bisa bertahan sampai dengan 12 jam lamanya di dalam freezer meski listrik padam. Namun jika kamu memikirkan keamanan serta kesehatan anak, akan lebih baik jika ASI segera dipindahkan setelah 10 jam lebih jika pemadaman terjadi.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan guna mengetahui apakah ASI telah basi atau belum. Bagi kamu yang belum tahu ciri-ciri bisa simak tips yang berikut ini!
Cium aromanya
Tips yang pertama adalah dengan mencium aromanya. ASI pada umumnya hanya akan meninggalkan aroma yang masam. Namun jika ASI yang disimpan sudah berbau tidak enak seperti halnya busuk atau tengik seperti halnya susu sapi maka bisa jadi jika ASI tersebut tidak lagi dikonsumsi karena sudah busuk.
Periksa wadah yang digunakan
Tips yang selanjutnya adalah dengan cara mencairkannya ke waah yang baru dan diaduk-aduk. ASI yang terpisah setelah diaduk memiliki kemungkinan telah rusak sehingga tidak dapat dikonsumsi lagi.
Rasa tidak lagi enak
Kamu juga bisa mencicipi ASI yang telah mencair tersebut. Apakah masih layak untuk dikonsumsi oleh anak atau tidak. Jika rasanya asam maka sebaiknya tidak lagi dikonsumsi.
Untuk kesehatan si kecil, maka kamu bisa melakukan beberapa tips di atas. Pastikan jika si kecil mengonsumsi ASI yang tidak basi ya, Cakap People!