Suku Bugis Makassar memiliki kebudayaan dan tradisi yang sangat khas. Sama seperti suku lain di Indonesia, suku Bugis juga mengedepankan kearifan lokal berupa gotong royong bagi setiap warga untuk membantu warga lain yang sedang kesusahan. Hal ini dipertunjukan pada salah satu tradisi khas suku Bugis yang bernama Mapalette Bola. Nah, serunya tradisi yang dilakukan secara beramai-ramai ini pasti semakin membuat kebersamaan terasa sangat indah.
Tradisi Mapalette Bola adalah gotong royong warga suku Bugis ketika pindah rumah. Mereka bersama-sama mengangkat rumah yang akan dipindah menuju lokasi yang baru. Ya, jika biasanya pindah rumah adalah dengan memindahkan barang atau perabotan, lain halnya dengan Mapalette Bola. Disini, para warga akan bersama-sama menggotong rumah yang akan pindah tersebut.
Rumah suku Bugis banyak yang terbuat dari kayu dengan desain menyerupai panggung. Setidaknya, puluhan orang akan terlibat dalam tradisi ini untuk memindahkan rumah kayu tersebut ke lokasi yang baru. Namun, sebelumnya semua perabotan atau barang pecah belah yang ada di dalam rumah tersebut akan diangkut terlebih dulu untuk menghindari kerusakan.
Dalam tradisi Mapalette Bola ada dua teknik yang dipakai untuk memindahkan rumah. Bila ternyata lokasi baru tidak begitu jauh dari tempat asalnya, maka rumah tersebut hanya akan didorong saja. Sebelumnya pada bagian bawah rumah tersebut akan terlebih dulu dipasangi roda atau ban yang akan meringankan warga yang mendorongnya.
Pada teknik kedua, yaitu ketika lokasi rumah yang baru jaraknya cukup jauh dari tempat semula. Dengan demikian, semua warga akan mengangkatnya bersama-sama. Sebelumnya, pada beberapa bagian bawah akan dipasang bambu yang dipakai sebagai alat pegangan warga yang mengangkat. Pada proses pengangkatan serta pemindahan ini akan dipimpin oleh seorang ketua adat yang bertugas memberikan aba-aba dan mengarahkan warga.
Prosesi tersebut hanya dilakukan oleh kaum pria suku Bugis saja, sedangkan bagi para wanita mereka akan menyiapkan makanan untuk disajikan setelah prosesi selesai. Beberapa jenis makanan khas seperti suwella, baronggo, kue bandang dan jenis minuman akan menjadi suguhan saat proses tersebut selesai. Tradisi pindah rumah ini biasanya dikarenakan tanah rumah yang telah terjual.
Setahun usai melakukan pindah rumah, akan ada tradisi lain yaitu Maccera Bola yang merupakan tradisi menolak bala. Tradisi unik ini dilangsungkan dengan cara menyapukan darah ayam pada tiang rumah yang diyakini bisa menolak segala macam bahaya yang mengintai penghuninya.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!