CakapCakap – Cakap People! Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Dr Mahathir Mohamad dilaporkan masuk dalam daftar 20 Besar Ekstremis Paling Berbahaya di Bumi oleh Counter Extremism Project (CEP).
Organisasi nirlaba kebijakan internasional yang berbasis di Amerika Serikat (AS) ini membuka website mereka untuk menampilkan daftar tersebut.
Mahathir ditempatkan di nomor 14 dalam daftar ekstremis paling berbahaya, di samping juru bicara Al-Qaeda, pendiri Gerakan Kekaisaran Rusia dan pemimpin ISIS saat ini, ini hanya sedikit di antara beberapa nama.
“Tokoh kontroversial, Mahathir kerap mengkritik Barat, LGBT dan Yahudi. Pada 2019, Mahathir mengatakan bahwa ekstremisme akan menyebar ke seluruh Asia Tenggara karena pemerintah gagal membendung gelombang militan yang berbondong-bondong ke wilayah tersebut, ” kata CEP dalam ulasannya, seperti dikutip dari World of Buzz, Rabu, 13 Januari 2021.
CEP juga menyoroti pernyataan Mahathir terkait serangan teroris di Prancis, pada Oktober 2020, sebagai alasan mengapa dia dimasukkan dalam daftar ekstremis paling berbahaya.
“Pada Oktober 2020, dia mendapat kecaman atas komentar yang dia buat terkait serangan teroris di Nice, Prancis, yang mengklaim ‘Muslim memiliki hak untuk marah dan membunuh jutaan orang Prancis atas pembantaian di masa lalu .’”
Alasan lainnya adalah termasuk kritik Mahathir terhadap Israel, dugaan antisemitisme, dan dukungannya yang nyata untuk wilayah yang dikelola sendiri bagi Muslim di Mindanao, Filipina.
“Mahathir tidak secara langsung bertanggung jawab atas tindakan kekerasan tertentu. Namun, pendapatnya yang kontroversial telah menimbulkan kecaman internasional karena Mahathir diduga mendukung kekerasan ekstremis terhadap Barat, ”tambah CEP.
Daftar Ekstremis Paling Berbahaya di Bumi versi CEP ini muncul setelah mereka mempertimbangkan ekstremis dari berbagai spektrum ideologi dan kepercayaan, menganalisis pengaruh mereka atas kelompok, pengikut, dan gerakan ekstremis mereka.
“Dari ISIS hingga Ikhwanul Muslimin dan kelompok Buddha anti-Muslim di Myanmar hingga Generation Identity, semuanya dianggap sebagai ancaman besar bagi keamanan internasional,” jelas mereka.
Nomor satu dalam daftar ekstremis paling berbahaya itu adalah Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah. Hizbullah adalah partai politik Islam Syiah dan kelompok militan yang berbasis di Lebanon.