CakapCakap – Cakap People! Virus corona telah mengambil alih dunia sejak pertama kali wabah COVID-19 ini terdeteksi di Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Penyakit yang menyerang fungsi pernapasan ini telah menjangkiti lebih dari 7 juta orang di dunia dan merenggut nyawa lebih dari 400 ribu jiwa sejauh ini. Virus ini juga sudah menjangkau ke 213 negara dan teritori secara global.
Tak ada yang tahu kapan pandemi COVID-19 ini akan berakhir, bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun baru-baru ini mengungkapkan bahwa pandemi ini masih jauh dari usai!
Dengan banyak negara saat ini berlomba untuk membuat vaksin melawan virus corona, seorang ahli kesehatan yang sebelumnya menjabat sebagai direktur untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan itu mungkin tidak diperlukan.
Mantan kepala Program Kanker WHO, Profesor Karol Sikora percaya ada kemungkinan bahwa virus corona dapat “mereda secara alami.” Tidak mengherankan jika tweet-nya tersebut telah menjadi berita utama dan mendapat reaksi yang beragam.
Virus corona bisa “mereda dengan sendirinya,” menurut Profesor Karol Sikora.
Profesor Sikora yang saat ini menjabat sebagai kepala kantor kesehatan Rutherford Health dan seorang ahli onkologi terkemuka ini telah menulis di Twitter:
“Ada kemungkinan nyata bahwa virus akan mereda secara alami sebelum vaksin dikembangkan. Kami melihat pola yang kira-kira sama di mana-mana – Saya menduga kita memiliki kekebalan lebih dari yang diperkirakan. Kita harus terus memperlambat virus, tetapi bisa mereda dengan sendirinya. ”
There is a real chance that the virus will burn out naturally before any vaccine is developed.
We are seeing a roughly similar pattern everywhere – I suspect we have more immunity than estimated.
We need to keep slowing the virus, but it could be petering out by itself.
— Professor Karol Sikora (@ProfKarolSikora) May 16, 2020
Beberapa negara sekarang bekerja untuk membuat dan menyelesaikan vaksin untuk melawan virus corona (COVID-19).
Sementara yang lain memuji “optimisme” para dokter Inggris menangani pandemi COVID-19 dan yang lain sudah mulai mempertanyakan — bahkan menghajarnya — apa yang disampaikan oleh profesor Sikora karena dianggap “memberi orang harapan palsu.”
Profesor Sikors kemudian membela klaimnya, dengan mengatakan:
“Menurut saya ini skenario yang layak. Tidak ada yang mengklaim tahu apa yang akan terjadi dengan pasti – saya percaya pada situasi yang tidak diketahui ini adalah suatu kemungkinan.
“Kita harus terus menjaga jarak dan berharap jumlahnya terus berimprovisasi.”
So, Cakap People! What do you guys think about this? Kamu bisa menyaksikan selengkapnya wawancara program This Morning bersama profesor Sikora di sini: