in ,

Manfaat Pelukan usai Bertengkar dengan Pasangan

Banyak pasangan yang memilih pergi atau menyendiri usai bertengkar.

CakapCakapCakap People! Ada sejumlah manfaat pelukan usai bertengkar dengan pasangan. Perbedaan pendapat dan kesalahpahaman yang bisa menyebabkan pertengkaran sebenarnya hal wajar dalam setiap hubungan dan rumah tangga. Namun, kondisi tersebut justru sering membuat perasaan menjadi kacau dan kalut usai bertengkar.

Banyak pasangan yang memilih pergi atau menyendiri usai bertengkar. Namun, ketika ia dapat menurunkan egonya dan memberikan sentuhan sederhana berupa pelukan hangat kepada pasangan usai bertengkar, ternyata hal itu sangat ampuh meredakan suasana hati yang buruk. Demikian hasil studi dari Univeristas Carnegie Mellon di Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat, yang dipublikasikan dalam jurnal Plos One.

Manfaat Pelukan usai Bertengkar dengan Pasangan
Ilustrasi

Penelitian tersebut mewawancarai 404 pria dan wanita selama dua minggu mengenai pengaruh pelukan terhadap perasaan mereka usai bertengkar. Secara keseluruhan, peserta melaporkan telah mengalami konflik rata-rata dua hari selama masa penelitian dan menerima pelukan rata-rata sembilan hari. Pada hari tertentu, sekitar 10 persen peserta mengalami konflik sekaligus menerima pelukan. Adapun, sekitar 4 persen lain yang mengalami konflik tidak mendapatkan pelukan.

Hasil studi menemukan ketika mengalami konflik kemudian mendapatkan pelukan yang erat dan hangat, orang mampu mendapatkan perasaan yang lebih baik dibanding yang tidak mendapatkan pelukan. Penulis utama penelitian tersebut Michael Murphy dari Universitas Carnegie Mellon menggarisbawahi pengaruh positif dari sentuhan interpersonal terhadap sebuah hubungan.

Pelukan yang dilakukan usai bertengkar dapat mengurangi perasaan cemas, meningkatkan rasa aman, dan merasa mendapatkan dukungan yang lebih besar dari pasangan sehingga memunculkan perasaan bahagia dan lebih mudah menyelesaikan konflik.

“Menerima pelukan langsung pada hari terjadinya konflik, efeknya akan lebih besar karena akan memunculkan efek positif sekaligus memperbaiki dampak negatif pada saat itu dan hari berikutnya. Berbeda jika pelukan baru didapatkan dua hari kemudian karena tidak adanya pelukan yang didapat ketika terjadi konflik,” ujarnya.

Dari hasil studi ini para peneliti tidak menemukan perbedaan yang signifikan antara laki-laki maupun perempuan terkait efek positif dari sebuah pelukan usai munculnya konflik. Namun, ditemukan bahwa wanita lebih banyak yang membutuhkan atau melakukan pelukan usai pertengkaran dibanding pria. Meski demikian, penelitian ini tidak membahas seberapa besar konflik yang dialami pasangan.

Hal senada disampaikan oleh Li Guohua, Direktur Pusat Cedera Epidemiologi dan Pencegahan di Universitas Columbia di New York, Amerika Serikat, yang mengatakan interaksi sosial dan sentuhan telah lama dikaitkan dengan perubahan di otak yang dapat memiliki dampak positif pada kesehatan fisik dan mental.

“Ada beberapa mekanisme yang masuk akal yang dapat membantu menjelaskan manfaat pelukan dalam mengurangi suasana negatif, termasuk jalur persepsi, psikologis dan neurobiologis,” ujar Li, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

Kebutuhan makhluk sosial

Ilustrasi

Menurutnya, interaksi sosial dan keterlibatan sangat penting untuk kelangsungan hidup jangka panjang semua makhluk hidup di dunia, terutama makhluk sosial seperti manusia. Interaksi sosial tersebut memiliki manfaat bagi kesehatan mental dan fisik, mulai anak-anak hingga dewasa.

Lebih lanjut, Li mengatakan sentuhan interpersonal tidak hanya bermanfaat bagi orang dewasa tetapi juga anak-anak, bahkan sejak baru lahir. Bayi baru lahir tersebut biasanya mendapatkan sentuhan dan pelukan interpersonal yang hangat dari orang tua melalui metode kangguru.

Metode berpelukan kulit bertemu kulit tersebut memiliki efek terapeutik yang kuat dan memfasilitasi perkembangan saraf serta perilaku yang positif bagi tumbuh kembang tubuh dan otak bayi. Apalagi bagi bayi yang terlahir prematur, pelukan ala kanguru tersebut memiliki manfaat yang lebih besar daripada hanya ditempatkan di inkubator karena bayi akan merasa lebih hangat, nyaman, dan mendapatkan energi baru.

Berdasarkan penelitian Journal of Epidemiology and Community Health, ketika bayi dipeluk sesaat setelah terlahir ke dunia, akan mentransfer sejenis mikroorganisme, yang akan akan membuat daya tahan tubuh bayi akan semakin kuat.

*Foto: Freepik

SUMBER ARTIKEL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

10 Cara hilangkan Mata Panda dengan Aman dan Mudah!

10 Cara hilangkan Mata Panda dengan Aman dan Mudah!

Inilah Gaji Tukang Parkir Pesawat, Tugas dan Jam Kerjanya

Inilah Gaji Tukang Parkir Pesawat, Tugas dan Jam Kerjanya