CakapCakap – Cakap People! Malaysia melaporkan 22.133 kasus baru COVID-19 pada Selasa, 15 Februari 2022, menandai hari kelima berturut-turut negara itu mencatat lebih dari 20.000 infeksi harian.
Ini juga merupakan penghitungan harian tertinggi kedua di Malaysia tahun ini, setelah mencatat 22.802 kasus baru pada hari Sabtu.
Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah mengatakan lebih dari 99 persen kasus baru tidak menunjukkan gejala atau dengan gejala ringan, Channel News Asia.
Sebanyak 102 kasus lainnya bergejala dengan infeksi paru-paru. Sebanyak 24 kasus lainnya membutuhkan bantuan oksigen sementara 20 berada dalam kondisi kritis dengan komplikasi beberapa organ, tambah Dr Noor Hisham.
Kementerian Kesehatan Malaysia mendesak anggota masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi dan suntikan booster. Mereka juga memperingatkan tentang “sindrom long COVID” dan mengatakan seperti kesulitan bernapas dan gangguan kognitif dapat bertahan selama 12 minggu atau lebih setelah pasien pulih.
Pada hari Senin, lebih 13 juta atau 56,8 persen dari populasi orang dewasa di Malaysia telah menerima dosis booster sementara 97,5 persen telah menyelesaikan vaksinasi dosis ganda.
Peningkatan kasus terjadi saat Johor bersiap untuk pemilihan negara bagian yang akan datang, dengan pemilih menyuarakan keprihatinan atas varian Omicron.
Komisi Pemilihan Malaysia telah mengumumkan bahwa hari pemungutan suara untuk pemilihan negara bagian Johor akan jatuh pada 12 Maret 2022, dengan pencalonan dilakukan pada 26 Februari 2022.
Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengatakan pekan lalu bahwa lonjakan beban kasus COVID-19 tidak terduga, dan gelombang Omicron diperkirakan akan memuncak pada paruh kedua Maret.
Sejak awal pandemi, Malaysia telah melaporkan lebih dari 3 juta kasus COVID-19 dengan lebih dari 32.000 kematian.