CakapCakap – Cakap People! Malaysia akan segera mengizinkan penjualan komersial vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh perusahaan China Sinopharm dan Sinovac. Demikian dikatakan Menteri Sains Malaysia pada hari Jumat, 16 Juli 2021, ketika pihak berwenang berupaya untuk meningkatkan tingkat inokulasi di tengah kasus yang melonjak.
Malaysia menjadi salah satu negara yang memiliki jumlah infeksi virus corona per kapita tertinggi di kawasan Asia Tenggara, tetapi juga menjadi salah satu negara dengan tingkat vaksinasi tercepat. Sekitar 39% dari populasi orang dewasanya telah menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19, Reuters melaporkan.
Vaksin Sinopharm, yang telah disetujui Malaysia pada hari Jumat untuk penggunaan darurat, akan segera dibuka untuk pembelian pribadi, Menteri Sains Khairy Jamaluddin mengatakan pada konferensi pers virtual.
Sementara itu, vaksin Sinovac akan tersedia secara komersial mulai 1 Agustus, setelah menyelesaikan pengiriman sekitar 15 juta dosis yang disediakan oleh pemerintah, katanya.
Malaysia pada hari Jumat melaporkan 12.541 kasus virus corona baru, sehingga total infeksi menjadi 893.323, termasuk 6.728 kematian.
Malaysia sebelumnya mengatakan akan berhenti memberikan vaksin Sinovac setelah persediaan habis, dan sebaliknya akan sangat bergantung pada vaksin mRNA Pfizer-BioNTech untuk peluncuran kampanye vaksinasi nasionalnya.
Pada hari Jumat, 16 Juli 2021, Khairy mengklarifikasi bahwa jumlah vaksin suntikan Sinovac akan tetap tersedia bagi mereka yang mungkin memiliki masalah alergi dengan vaksin lain.
“Tidak ada masalah atas kemanjuran Sinovac,” katanya.
Malaysia juga akan mempertimbangkan untuk membeli lebih banyak dosis dari Sinovac jika terjadi kekurangan vaksin AstraZeneca dari negara tetangga Thailand, kata Khairy.
Thailand mengatakan minggu ini sedang mempertimbangkan untuk membatasi ekspor vaksin AstraZeneca yang diproduksi secara lokal untuk memerangi krisis COVID-19 di negaranya sendiri, sebuah langkah yang berpotensi mengganggu pasokan vaksin ke negeara tetangga regionalnya.
Khairy mengatakan Malaysia akan mencari jaminan dari Thailand bahwa tidak akan ada gangguan pasokan.