in ,

Malaysia Deteksi Dua Jenis Sub Varian Omicron

Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin mengatakan ini adalah pertama kalinya varian garis keturunan ini terdeteksi di negara tersebut.

CakapCakapCakap People! Malaysia telah mendeteksi dua kasus BA.5 dan satu BA.2.12.1, yang merupakan sub varian Omicron.

Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin mengatakan ini adalah pertama kalinya varian garis keturunan ini terdeteksi di negara tersebut.

“Keduanya dikategorikan oleh WHO (World Health Organization) sebagai VOC-LUM (lineages under monitoring) di bawah varian Omicron. Sejauh ini, faktor risikonya tetap sama,” ucap Khairy pada Kamis malam, seperti dilaporkan Anadolu Agency.

Kedua sub varian tersebut dilaporkan sebagai versi yang lebih menular dari virus SARS-CoV-2 asli.

Malaysia Deteksi Dua Jenis Sub Varian Omicron
Ilustrasi virus corona [Foto: Anadolu Agency]

Varian BA.2 dan sub varian BA.2.12.1-nya diperkirakan membentuk lebih dari 90 persen varian COVID-19 di Amerika Serikat.

Varian BA.5 pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan dan sering dibahas bersama dengan varian BA.4 karena kesamaan genetik.

Malaysia sejauh ini mencatat 4,5 juta kasus COVID-19 dengan lebih dari 35.700 kematian.

Situasi ini menjadikan negara itu membukukan kasus COVID-19 terbesar ketiga di Asia Tenggara setelah Vietnam dan Indonesia.

Malaysia Hapus Tes COVID-19 untuk Semua Pelancong yang Sudah Vaksin Penuh

Malaysia hapus tes COVID-19 bagi pelancong yang masuk. Negara itu akan menghapus tes COVID-19 untuk semua pelancong yang divaksinasi penuh atau di bawah usia 12 tahun mulai 1 Mei 2022, melansir Straits Times.

Mulai 1 Mei, masker harus terus dipakai di dalam ruangan, termasuk di transportasi umum, tetapi akan menjadi opsional saat berada di luar ruangan.

Foto: Reuters

Semua pelancong yang divaksinasi lengkap, anak-anak berusia 12 tahun ke bawah terlepas dari status vaksinasi mereka, dan pelancong dengan riwayat pulih dari COVID-19 dalam waktu enam hingga 60 hari setelah keberangkatan, tidak akan lagi diharuskan melakukan tes RT PCR pra-keberangkatan. Mereka juga tidak akan diminta untuk mengikuti tes lain dalam waktu 24 jam setelah tiba di Malaysia.

Pelancong yang tidak divaksinasi harus mengikuti tes – baik tes RT-PCR atau tes cepat antigen (RTK-Ag) yang dilakukan oleh seorang profesional medis – dalam waktu dua hari sebelum keberangkatan ke Malaysia, mengikuti tes RTK yang diawasi dalam waktu 24 jam sejak kedatangan, menjalani karantina lima hari, dan menjalani RT-PCR pada hari ke-4 atau tes RTK profesional pada hari ke-5.

Asuransi perjalanan tidak lagi wajib bagi pelancong yang memasuki negara itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Justin Bieber Didiagnosis Sindrom Ramsay Hunt, Separuh Wajahnya Lumpuh

Justin Bieber Mengidap Sindrom Ramsay Hunt, Separuh Wajahnya Lumpuh

Militer AS Laporkan Kasus Cacar Monyet Pertama

Militer AS Laporkan Kasus Cacar Monyet Pertama