CakapCakap – Cakap People! Penderita diabetes meningkat dengan kecepatan yang sangat tinggi, sebagian karena kondisi tersebut terkait erat dengan obesitas. Institusi kesehatan di seluruh dunia telah memperjelas pola makan yang baik mampu memberikan perlindungan terbaik terhadap penyakit. Sementara beberapa makanan tidak disarankan.
Dilansir di laman Express, ginseng, yang dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk, dapat menurunkan gula darah hanya dalam 30 menit. Saran yang dikeluarkan oleh Harvard Health menawarkan garis besar umum makanan yang harus dihindari untuk pencegahan diabetes.
Situs web menyatakan karbohidrat harus dipilih dengan bijak, idealnya, dari sayuran, biji-bijian, dan buah-buahan. Hindari karbohidrat yang sangat halus seperti roti putih, pasta, dan nasi, minuman ringan gula, dan permen.
“Karbohidrat olahan cenderung menyebabkan lonjakan tajam gula darah, dan dapat meningkatkan kadar trigliserida darah,” tulis situs tersebut.
Untungnya, makanan lain telah menunjukkan efek berlawanan kutub pada glukosa darah, membantu mereka turun dalam waktu singkat. Ginseng, misalnya, tanaman akar yang disebut-sebut memiliki sifat anti-diabetes, telah terbukti menurunkan kadar gula darah dalam waktu hanya setengah jam.
Satu studi yang diterbitkan dalam Journal of Medicinal Food mencatat penurunan kadar glukosa darah yang signifikan 30 menit setelah sekelompok subjek dengan gangguan glukosa puasa mengonsumsi berbagai ginseng merah Korea.
Studi ini adalah salah satu dari banyak yang mengonfirmasi bahwa ginseng Asia dan Amerika menurunkan glukosa darah pada penderita diabetes tipe 2.
“Studi ini menunjukkan ekstrak ginseng Amerika efektif dan aman sebagai pengobatan tambahan dalam pengelolaan diabetes tipe 2,” ujar penulis.
Secara umum, ginseng jarang menunjukkan efek yang signifikan pada A1C atau resistensi insulin. Namun, satu meta analisis 2016 menemukan peningkatan trigliserida, kolesterol total, dan lipoprotein densitas rendah setelah menggunakan ginseng.
Efek ini dapat dikaitkan dengan serat larut ginseng, yang mengikat lipid di dalam saluran pencernaan dan menyeretnya keluar dari tubuh. Juga telah dicatat penggunaan obat dari ekstraknya juga dapat mengobati tekanan darah tinggi.
Penelitian telah menunjukkan tekanan darah sistolik, angka teratas pembacaan tekanan darah dapat turun secara signifikan setelah asupan herbal. Penurunan tekanan sistolik membantu menurunkan risiko serangan jantung dan stroke.
Klik DI SINI untuk meneruskan membaca, Cakap People!