CakapCakap – Cakap People! Seorang mahasiswa Jepang mengerjakan tugas esai budaya ninja dengan menggunakan tinta yang tak terlihat, yang dibuatnya sendiri dari kacang kedelai dalam gerakan tersembunyi yang membuat profesornya terkesan.
Dilansir dari The Jakarta Post, Senin, 14 Oktober 2019, Eimi Haga, dia adalah anggota klub ninja Universitas Mie, menuliskan esai mengenai kunjungan ke museum tentang pembunuh yang gesit dengan pesan terlampir. Untuk bisa membacanya, kertas yang dipakai untuk menulis dengan tinta tersebut harus dipanaskan terlebih dahulu.
“Saya tahu bahwa saya perlu membawanya pulang dan meletakkannya di atas kompor,” kata Yuji Yamada, yang mengajarkan sejarah Jepang, termasuk budaya ninja.
“Dia mereplikasi apa yang tertulis dalam catatan seni ninja. Dia berusaha membuktikan apa yang ditulis benar-benar berfungsi dan melalui proses coba-coba. Saya terkesan,” katanya.
Ketika tokoh-tokoh esai Haga mengungkapkan diri mereka saat kertas dipanaskan, Yamada — yang telah menjanjikan nilai ekstra kepada para mahasiswanya dalam hal kreativitas — memutuskan untuk memberi esai dengan tinta tak terlihat itu dengan nilai A atau excellent.
Haga, 19 tahun, membuat tinta tak terlihat tersebut dengan merendam kacang kedelai semalam dan kemudian meremasnya menjadi pasta.
Dia mengatakan kepada AFP bahwa dirinya telah menguji tinta tak terlihat itu pada tiga jenis kertas berbeda untuk melihat efek optimal.
“Jika kertasnya terlalu tipis, kertas itu terbakar ketika dipanaskan. Jika terlalu tebal, kertas itu tidak menyerap tinta dengan baik,” katanya.
“Saya biasanya menggunakan pena dan PC untuk menulis sesuatu. Sudah lama saya mengambil kuas untuk menulis dengan tinta yang tidak terlihat,” katanya.
Yamada mengatakan tugas yang diajukan sebagai gulungan atau dilipat menjadi bintang yang dilempar adalah yang paling kreatif yang dilakukan para mahasiswanya sejauh ini.
“Kami membahas penggunaan tinta tak terlihat, tetapi saya kagum bahwa seseorang benar-benar menggunakannya,” katanya, menambahkan bahwa ia tidak membaca seluruh isi dalam kertas karena ia ingin menjaga agar sebagian karya Haga tidak terlihat.
“Dengan belajar tentang ninja … kita bisa menerapkan pengetahuan dan cara mereka ke masyarakat modern.”