CakapCakap – Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) masih terus mengalami perkembangan pesat belakangan ini. Cakap People bisa melihat sendiri semakin banyak peralatan yang diciptakan dengan memanfaatkan teknologi AI. Bahkan, teknologi AI ini pun ternyata juga telah digunakan dalam industri robot dan boneka seks, seperti yang dilakukan Cina. Sejumlah perusahaan di negara itu disebut terus melakukan penelitian untuk menggunakan teknologi AI pada robot seks.
Salah satu produsen robot seks terkemuka asal Cina, WMDOLL, sudah mengembangkan robot seks sejak tahun 2016, dan pada tahun 2018 mulai menggunakan teknologi AI pada robot seks ciptaan mereka agar tak sekadar bisa menggerakkan mata, lengan, dan badan, seperti dilaporkan oleh laman Detik.com. Namun, fungsi teknologi AI pada robot seks dewasa ini memang masih terbatas. Mereka hanya bisa menjawab pertanyaan dan itu pun dengan susunan dan kosa kata yang sangat sederhana.
“Tentu saja kami tidak berencana membuat robot seks AI yang benar-benar mirip manusia, karena kami hanyalah industri produk dewasa. Tapi dengan perkembangan teknologi, diharapkan AI mampu membuat robot seks kami bergerak dan bicara lebih natural,” ungkap Product Manager WMDOLL, Liu Ding. WMDOLL sendiri mengeluarkan modal riset yang besar untuk penelitian teknologi AI pada robot seks, sehingga menjadikan harga produknya tidak akan murah. Ding menyebut hingga saat ini, baru ada sekitar 20 robot seks AI yang terjual, dengan kisaran harga Rp 21 juta hingga Rp 106 juta.
Hal ini berbanding terbalik dengan penjualan boneka seks biasa mereka yang mencapai 20 ribu unit setiap tahun. Sebanyak 80 persen produk yang dibuat oleh WMDOLL dijual ke luar negeri, dengan Amerika Serikat sebagai pengimpor utama. Ding sendiri menyebut hambatan robot seks AI terletak pada proses pengembangannya, meski peminatnya cukup besar. Dia mengakui bahwa sangat sedikit ilmuwan yang memiliki ketertarikan mengembangkan robot seks berbasis teknologi AI. Belum lagi, robot seks AI pun juga menimbulkan kontroversi, karena dinilai membuat pria jadi enggan menikah.
Kemampuan menjawab pertanyaan pada robot seks AI produksi WMDOLL sendiri didukung dengan database dari salah satu perusahaan raksasa teknologi asal Cina, Baidu. Perusahaan itu pun juga mengakui bahwa masih banyak ahli teknologi yang tidak tertarik mengembangkan teknologi AI pada produk-produk dewasa. Cakap People yang kago teknologi mau membantu mengembangkannya?