CakapCakap – Tidak hanya memproduksi kendaraan listrik, sejumlah perusahaan otomotif raksasa di dunia saat ini juga berusaha mengembangkan teknologi baterai sebagai sumber daya utama untuk mobil listrik. Cakap People sendiri pasti mengetahui bahwa mobil listrik juga memiliki keterbatasan, terutama terkait dengan sumber daya energinya. Salah satu inovasi yang terus dikembangkan saat ini terkait dengan waktu pengisian daya baterai mobil listrik yang diusahakan bisa secepat mungkin.
Salah satu tim mahasiswa dari Universitas Teknologi Eindhoven di Belanda, InMotion saat ini sedang mengembangkan baterai untuk mobil listrik yang dapat diisi ulang hanya dalam waktu 2 menit saja, seperti yang dilaporkan oleh laman Liputan6.com. Namun, teknologi itu pun baru diharapkan dapat terwujud pada tahun 2022 mendatang, atau 3 tahun lagi. Hal ini dilakukan agar konsumen pun bisa mengisi daya mobil listrik secepat dan senyaman pengisian bahan bakar pada mobil konvensional.
Secara bertahap, mereka terlebih dahulu akan mengembangkan baterai mobil listrik yang dapat diisi ulang dalam waktu 7,5 menit, di mana teknologi ini siap digunakan pada musim panas 2020 nanti. Kemudian, tim memiliki rencana untuk menciptakan teknologi baterai dengan waktu pengisian yang lebih cepat lagi, hanya memakan waktu 4 menit pada tahun 2021, dan 2 menit saja di tahun 2022. InMotion akan memamerkan teknologi itu pada tahun 2023 dalam ajang Garage 56, 24 Jam Le Mans, dengan menggunakan baterai berteknologi canggih itu pada mobil balap ketahanan penuh listrik.
Sebelumnya, perusahaan asal Swiss, ABB telah meluncurkan charger mobil listrik cepat bernama Terra High Power DC, yang bisa menghasilkan 350 kW dan mengisi baterai mobil listrik hanya dalam 8 menit, seperti dijelaskan dalam laman Tempo.co. Jumlah daya yang bisa diisinya itu bisa membuat mobil listrik rata-rata akan mampu memperoleh jarak 200 km. Kecepatan pengisiannya itu hampir tiga kali Supercharger Tesla, yang memompa daya ke mobil listrik Tesla Model S dengan 120 kW.
Sayangnya, saat ini belum ada mobil di pasaran yang dapat menangani daya semacam itu, karena banyak mobil dibatasi hingga 50 kW untuk menghemat baterai. Nissan LEAF 2018 dapat menerima maksimum 100 kW. Semoga mobil listriknya pun terus berkembang juga ya, Cakap People!