CakapCakap – Indonesia kini terus memperkuat sistem alutsista (alat utama sistem senjata) dalam negeri dengan menambah peralatan perang berkelas dunia untuk Tentara Nasional Indonesia (TNI). Cakap People tentu juga sudah mengetahui bahwa TNI telah memiliki banyak sekali alutsista canggih yang melengkapi kekuatan militer Indonesia. Namun, pemerintah sepertinya merasa belum cukup, sehingga baru-baru ini telah memastikan untuk membeli tiga kapal selam tempur dari Korea Selatan.
Indonesia menandatangani kontrak pengadaan tiga kapal selam bersama Korsel, dalam hal ini adalah firma Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering, dan dihadiri oleh Defense Acquisition Program Administration (DAPA) Korsel, senilai 1,02 miliar dolar AS, atau setara Rp 14,4 triliun, di Bandung, Jawa Barat, belum lama ini, seperti dilansir oleh laman Okezone.com. Kapal selam ini adalah tingkat lanjut dari kapal selam tempur berdaya listrik diesel Type 209 yang memiliki bobot 1.200 ton, yang saat ini digunakan oleh militer Korsel. Kapal selam tempur terbaru ini akan memiliki bobot 1.400 ton.
Kapal selam ini diketahui bisa menampung 40 kru dan memiliki daya hancur hebat, dari kemampuan melepaskan torpedo, ranjau, hingga peluru kendali (rudal). Namun, Indonesia sendiri baru akan bisa menerimanya 8 tahun yang akan datang atau pada tahun 2026 mendatang. Sebelumnya, Daewoo juga pernah menerima pemesanan pembuatan kapal selam dari Indonesia pada tahun 2011. Kepala DAPA Wang Junghong pun meminta dukungan Pemerintah Indonesia dalam program joint venture pengembangan pesawat tempur KFX/IFX, di mana Indonesia sendiri menjadi mitra kunci bagi Korsel.
Secara total, Indonesia dalam hal ini melalui Kementerian Pertahanan menandatangani 22 kontrak untuk pengadaan alutsista dan konstruksi senilai Rp 2,1 triliun dan 1,4 miliar dolar AS (setara Rp 19,8 triliun) dalam acara di kompleks PT Pindad, Bandung, Jawa Barat tersebut, seperti yang dikutip dari Kompas.com. “Penandatanganan ini juga mencerminkan komitmen pemerintah dalam pengadaan alutsista yang lebih cepat transparan dan akuntanbel,” kata Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Kontrak ini pun tidak hanya melibatkan pihak asing, tapi juga BUMN termasuk PT Pindad dan badan usaha swasta nasional. Semoga kekuatan militer Indonesia semakin bertambah ya, Cakap People!