CakapCakap – Cakap People! Lonjakan kasus virus corona baru telah menyebabkan California Los Angeles County mengeluarkan perintah baru tinggal di rumah selama tiga pekan yang akan mulai berlaku pada Senin, 30 November 2020.
County telah mengatakan sebelumnya bahwa mereka akan mengeluarkan perintah pembatasan ketika kasus COVID-19 baru mencapai rata-rata 4.500 per hari selama periode lima hari.
Pada hari Jumat, 27 November 2020, rata-rata lima hari adalah 4.751 kasus.
Melansir VOA News, perintah tinggal di rumah tersebut mencakup melarang pertemuan publik atau pribadi, orang-orang yang tidak tinggal di rumah yang sama.
Toko yang dianggap penting akan diizinkan untuk tetap buka, beroperasi dengan kapasitas 50%. Toko ritel lain akan tetap buka tetapi hanya dapat beroperasi dengan kapasitas 20% selama musim belanja liburan.
Pejabat kesehatan Amerika Serikat mengatakan jumlah kasus COVID-19 baru mungkin tampak tidak menentu dalam beberapa hari mendatang, akibat lebih sedikit tes yang dilakukan selama liburan Thanksgiving dan berkurangnya jadwal situs tes.
Laporan kasus baru mungkin tampak lebih rendah dari biasanya karena hari libur, tetapi angka tersebut, kata para ahli, tidak akan memberikan akun yang akurat tentang di mana AS dalam memerangi virus. Pada hari Jumat, AS telah melampaui angka 13 juta kasus virus corona, lebih dari tempat lain di dunia, menurut data Johns Hopkins Uniersity.
Dr. Leana Wen, seorang dokter gawat darurat dan profesor Universitas George Washington, mengatakan kepada Associated Press, “Saya hanya berharap orang-orang tidak salah menafsirkan angka-angka dan berpikir bahwa tidak ada lonjakan besar sebagai akibat dari Thanksgiving, dan kemudian akhirnya membuat Natal dan Hanukkah dan rencana perjalanan lainnya. “
Jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit di seluruh Amerika Serikat mencapai 90.000 pada hari Jumat setelah hampir dua kali lipat pada bulan lalu, menurut kantor berita Reuters. Rawat inap setelah berminggu-minggu meningkatnya tingkat infeksi di Amerika Serikat dan meningkatkan kekhawatiran bahwa pertemuan Thanksgiving baru-baru ini akan menyebabkan lebih banyak infeksi dan rawat inap.
Surat kabar Inggris The Guardian mengatakan mitranya, Kaiser Health News, telah melakukan peninjauan terhadap ratusan kematian pekerja perawatan kesehatan AS yang tidak dilaporkan ke Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, meskipun laporan kematian semacam itu diperlukan. Kematian yang mungkin terkait dengan COVID di tempat kerja tidak dilaporkan ke pihak berwenang pada hari-hari awal pandemi, kata laporan itu.
“Para pendukung keselamatan kerja mengatakan penyelidikan OSHA terhadap kematian staf dapat membantu pejabat menentukan masalah sebelum membahayakan karyawan lain serta pasien atau penghuni,” kata surat kabar itu.