in

LIPI Kembangkan Alat Deteksi COVID-19 yang Lebih Cepat dari PCR: Hasilnya Bisa Diketahui Kurang dari Sejam!

Alat diagnostik virus corona ini dinamakan ‘Qirani-19’

CakapCakapCakap People! Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sedang mengembangkan alat deteksi virus corona yang diklaim memiliki tingkat akurasi uji seperti polymerase chain reaction (PCR) — metode paling umum untuk mendiagnosis COVID-19.

Melansir Jakarta Globe, lembaga tersebut mengatakan pada hari Senin, 31 Agustus 2020, bahwa alat diagnostik yang disebut “Qirani-19” tersebut dapat memberikan hasil dalam waktu kurang dari satu jam dalam metode yang lebih sederhana, lebih sensitif dan lebih efisien daripada tes PCR.

Seorang peneliti menguji alat diagnostik virus corona bernama Qirani-19 di laboratorium Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Serpong, Banten pada Senin, 31 Agustus 2020. [Foto: Jakarta Globe / Yudha Baskoro]

Alat tes ini menerapkan amplifikasi isotermal yang dimediasi loop transkripsi terbalik (RT ‐ LAMP) — teknik deteksi berbasis molekuler — untuk menguji sampel usap tenggorokan dan hasilnya ditunjukkan oleh perubahan warna campuran di dalam tabung.

LIPI bukanlah yang pertama mengembangkan metode ini. Pada bulan April, sekelompok ilmuwan China menerbitkan artikel tentang penggunaan metode RT-LAMP untuk mendiagnosis virus corona dengan pembacaan kolorimetri dan fluoresen.

Selain alat diagnostik virus corona, laboratorium LIPI di Serpong, Banten, juga mengembangkan mesin pemurni udara untuk membasmi bakteri di udara dan virus corona di sebuah ruangan.

Penjernih udara ini dikembangkan bersama oleh Pusat Penelitian Metalurgi dan Material LIPI, perusahaan teknologi Nanobubble Karya Indonesia, dan Dewan Riset Daerah Jakarta.

Penemunya, Profesor Nurul Taufiqu Rochman, mengatakan mesin berbentuk kotak itu dirancang untuk mencegah penyebaran bakteri dan virus di udara dan memiliki potensi untuk menetralkan virus corona baru selama pertemuan tertutup. Teknologi tersebut dapat diaplikasikan di kantor, bangsal rumah sakit dan ruang isolasi.

Di dalam foto di bawah ini, peneliti LIPI menggunakan pipet untuk menjatuhkan gen sintetis virus corona untuk mendapatkan reaksi dari campuran diagnostik yang disebut Qirani-19.

[Foto: Jakarta Globe / Yudha Baskoro]

Foto: Dua peneliti LIPI meneliti data di layar komputer

[Foto: Jakarta Globe / Yudha Baskoro]

Foto: Seorang peneliti mengamati campuran dalam tabung Qirani-19, alat diagnosis virus corona yang sedang dikembangkan LIPI.

[Foto: Jakarta Globe / Yudha Baskoro]

Foto: Kotak alat diagnostik virus corona bernama Qirani-19 terlihat di laboratorium LIPI, Serpong, Banten.

[Foto: Jakarta Globe / Yudha Baskoro]

Foto: Nurul Taufiqu Rochman, penemu mesin penjernih udara, berpose dengan mesin temuannya di Pusat Penelitian Metalurgi dan Material LIPI di Serpong, Banten.

[Foto: Jakarta Globe / Yudha Baskoro]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Indonesia Mendekati Resesi Ekonomi, Apakah Ini Menakutkan? Ini Kata Para Ekonom

Presiden Jokowi Sebut Vaksinasi Massal COVID-19 Bisa Dimulai Januari