CakapCakap – Cakap People! Jika dibandingkan dengan negara-negara seperti China dan India, beberapa negara ini mempunyai populasi atau jumlah penduduk paling sedikit di dunia. Tidak hanya karena jumlah penduduknya, negara-negara itu juga ada yang berukuran kecil.
Dilansir dari World Atlas, berikut lima negara dengan jumlah penduduk paling sedikit di dunia.
1. Vatikan
Negara berukuran kecil ini menampung populasi kurang dari 1000, tepatnya 799 orang, yang terdiri atas pendeta dan biarawati dari seluruh dunia. Alun-alunnya dapat menampung 80 ribu orang, di mana sebagian besarnya adalah peziarah yang ingin mendengar Paus berbicara. Adapun bangunan terkenal mereka termasuk Kapel Sistina, Basilika Santo Petrus, dan Lapangan Santo Petrus.
Kota Vatikan merupakan bukti bahwa diperlukan sebuah desa untuk membesarkan sebuah gereja global. Pada 1929, yang berkuasa memutuskan bahwa seluas 82 lapangan sepak bola telah cukup untuk membentuk sebuah negara. Ironisnya, kemerdekaan Kota Vatikan pada 1926 disebabkan oleh hilangnya tanah gereja yang diklaim Italia yang baru bersatu pada 1870.
2. Nauru
Pemukim pertama negara dengan populasi 11.232 orang ini sudah ada lebih dari tiga ribu tahun yang lalu dan memanfaatkan akuakultur untuk bertahan hidup. Adapun kedatangan orang Eropa pada 1800-an dan dua perang dunia berikutnya mengantarkan banyak cobaan bagi masyarakat adat Nauru. Hanya dengan luas kurang dari 8 mil persegi, orang hanya dapat membayangkan nafsu berkelana yang dimiliki remaja yang tumbuh di Nauru.
Sementara jalur subur tunggal menawarkan peluang pertanian melalui penanaman nanas, pisang, kelapa, dan sayuran penting. Sayangnya, 80 persen tanah sudah dirusak oleh penambangan fosfat, mencegah pengembangan, atau penggunaan apa pun. Namun sungguh luar biasa bahwa pulau ini berkembang sebaik sekarang.
3. Tulavu
Tulavu merupakan definisi memberi dan menerima bumi pertiwi. Surga Polinesia yang terletak di antara Hawaii dan Australia ini memiliki populasi sebanyak 11.722 orang. Tapi air laut yang naik mengancam kelayakhunian pulau itu selama 100 tahun ke depan, sehingga penduduk Tulavu yang erat fokus untuk hidup di sini dan saat ini. Kendati demikian, kegiatan yang meriah seperti kilikiti dan permainan seperti kriket membuat penduduk tetap gembira.
Tradisi melaut, kerajinan kuno, dan acara budaya warisan nenek moyang Tulavu masih hidup. Sementara hidangan berbahan dasar kelapa adalah hal yang umum bagi masyarakat pulau itu. Adapun diskusi tentang perubahan iklim sesekali dimulai melalui pameran seni.
4. Palau
Ditemukan di sebelah timur Filipina dan Utara Australia, negara dengan jumlah penduduk sebanyak 22.927 orang ini terbentuk pada 1994 ketika perwalian pada 1947 dengan Amerika Serikat berakhir. Awalnya Jepang menduduki Palau antara 1914-1944, sampai akhirnya Amerika Serikat menginvasi selama Perang Dunia II. Pertempuran tersebut mengakibatkan 12.000 korban meninggal antara kedua belah pihak selama perjuangan yang kejam itu.
Palau menyaksikan banyak korban perang abad ke-20 dan hidup untuk menceritakan kisah tersebut. Saat ini Palau merupakan contoh buku teks tentang keberhasilan pembangunan negara, kendati kelemahan terkuatnya adalah ketergantungan pada bantuan internasional.
5. San Marino
Sebuah kastil seukuran pedesaan, San Marino dimulai sebagai sebuah gereja di atas bukit pada 300 M dan berlanjut hingga kini sebagai republik yang membanggakan. Adapun kemerdekaan San Marino diberikan pada 1862 oleh Giuseppe Garibaldi, seorang tokoh terkemuka dalam reunifikasi Italia. Ini terjadi karena San Marino melindungi tokoh tersebut dan istrinya dari penganiayaan pada tahun-tahun sebelumnya.
Meski terjadi kesulitan esktrim setelah Perang Dunia I, negara dengan jumlah penduduk sebanyak 34.037 orang itu sekarang sangat makmur dalam PDB per kapita. Secara estetika, San Marino didominasi oleh benteng Guaita di Gunung Titano, yang berada di jantung negara seluas 23 mil persegi tersebut.