CakapCakap – Cakap People! Hormon memiliki peran penting untuk berbagai fungsi di dalam tubuh. Ketidakseimbangan hormon bisa memicu beberapa masalah kesehatan. Ada beberapa hal yang bisa ganggu keseimbangan hormon.
“Diabetes tipe 2, hipotiroidisme, hipertiroidisme, obesitas, sindrom ovarium polikistik (PCOS), menstruasi berat, infertilitas, sendi kaku, jerawat, dan hirsutism (rambut berlebih di wajah) disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh,” jelas ahli gizi Renu Rakheja, seperti dilansir Indian Express, Senin, 15 Agustus 2022.
Menurut Rakheja, salah satu faktor yang mungkin memicu terjadinya ketidakseimbangan hormon adalah pola makan atau diet. Terkait diet, Rakheja menyatakan ada beberapa makanan yang bisa berperan sebagai “pengganggu” bagi keseimbangan hormon.
Makanan-makanan “pengganggu” tersebut sebaiknya dikonsumsi tidak secara berlebih agar keseimbangan hormon tidak terganggu. Berikut ini adalah berbagai makanan yang disebut Rakheja sebagai “pengganggu” hormon.
Makanan bergula dan olahan
Jenis makanan ini bisa meningkatkan kadar insulin dan menyebabkan peradangan di dalam tubuh. Peningkatan kadar insulin juga bisa memicu terjadinya obesitas dan meningkatkan kadar estrogen serta testosteron.
Produk olahan susu
Produk susu, terutama minuman susu, diklaim dapat memengaruhi hormon. Menurut Rakheja, produk susu bisa memicu inflamasi pada usus dan mengiritasi sistem pencernaan.
Gula, alkohol, dan kafein
Konsumsi gula, alkohol, dan kafein, serta stres dan kurang tidur bisa meningkatkan kadar kortisol atau hormon stres. Mengingat sifatnya yang sangat mendominasi, peningkatan kadar kortisol dapat menyebabkan disrupsi bagi sebagian besar hormon di dalam tubuh.
Zat kimia sintesis
Kemasan botol plastik, wadah makanan, sampo, parfum, deodoran, hingga pestisida diketahui mengandung zat kimia sintesis. Paparan zat kimia sintesis bisa menyebabkan gangguan pada hormon.
Selain makanan
Di samping asupan makanan, beberapa kebiasaan sehari-hari juga dapat mengganggu keseimbangan hormon. Sebagian di antaranya adalah kurang olahraga dan bergerak.
Kebiasaan hidup sedenter ini dapat menurunkan jumlah hormon seks. Untuk menghindari dampak ini, Rakheja merekomendasikan olahraga dilakukan secara rutin untuk menurunkan hormon stres.
Rekomendasi pola makan
Agar keseimbangan hormon tak terganggu, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah menerapkan pola makan yang seimbang dan bergizi. Pola makan ini perlu terdiri dari karbohidrat kompleks, protein, dan lemak baik.
Klik DI SINI untuk meneruskan membaca, Cakap People!