in ,

Lima Alasan Mengapa Bau Napas Jadi Buruk Dibalik Masker dan Cara Mengatasinya

Bau mulut, atau halitosis, sebenarnya cukup umum. Sekitar 80 juta orang menderita bau mulut kronis.

CakapCakapCakap People! Anehnya, banyak orang yang tidak menyadari bagaimana bau napas mereka sampai pandemi COVID-19 ini terjadi ketika mereka dipaksa harus mengenakan masker. Tiba-tiba, mereka menjadi sadar bahwa betapa tidak enaknya aroma napas mereka di balik masker yang dikenakan.

Bau mulut, atau halitosis, sebenarnya cukup umum. Sekitar 80 juta orang menderita bau mulut kronis. Masalahnya adalah, jika kamu bisa mencium bau napas kamu sendiri saat mengenakan masker, maka aroma napas kamu itu sebenarnya seburuk itu.

Kamu mungkin tak menyadari bahwa kamu memiliki napas ofensif.

Napas tidak hanya berdampak pada kehidupan sosial kamu, tetapi juga dapat berfungsi sebagai tanda penyakit dan kondisi yang tidak kamu sadari — dan beberapa di antaranya mungkin serius.

Berikut adalah alasan utama mengapa seseorang memiliki bau napas yang buruk dan hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasinya, seperti dilansir Elite Readers, Senin, 18 Mei 2020:

# 1. Kebiasaan menyikat gigi yang buruk

Ini adalah penyebab utama bau mulut. Yang mengejutkan, ada banyak orang yang tidak menyikat gigi setidaknya dua kali sehari. Menyikat bisa menghilangkan makanan yang tersangkut di antara gigi dan di bawah gusi. Partikel makanan yang terperangkap menyebabkan lebih banyak bakteri, yang menghasilkan gas busuk yang berbau seperti telur busuk — atau bahkan kotoran.

Kamu bisa memeriksa kondisi napas dengan membersihkan gigi dan membersihkannya dengan menggunakan benang floss, jika benangnya berbau busuk, itu berarti kamu mungkin memiliki bau mulut.

Itulah sebabnya mengapa menyikat gigi setidaknya dua kali sehari dan membersihkan gigi secara teratur sangat penting untuk kesehatan gigi. Sikat lidah dan cheek kamu, karena bakteri juga bisa menempel di tempat-tempat itu.

# 2. Konsumi makanan yang menimbulkan bau

Jenis makanan yang kamu konsumsi juga berkontribusi pada kualitas napas, tidak hanya menyengat mulut saja, tetapi bau itu sebenarnya berada di sistem tubuh kamu. Makanan yang melepaskan sulfur memiliki allyl methyl sulfide yang dapat bertahan dalam aliran darah kamu dan dapat memengaruhi bau napas hingga 72 jam setelah makan.

Penyebab umum dari makanan adalah: bawang putih, telur ikan, bawang, kopi, dan makanan pedas. Kemungkinan besar, ada di antara kamu yang sulit untuk menghindari mengonsumsi makanan ini, tetapi kamu bisa menyeimbangkannya dengan mengonsumsi makanan yang merangsang produksi air liur, seperti peterseli, lemon, wortel, dan apel. Pastikan untuk minum banyak air juga.

# 3. Terlalu banyak permen

Permen tidak hanya mendatangkan malapetaka saat kamu sedang diet menurunkan berat badan, tetapi juga dapat menyebabkan bau mulut. Gula sebenarnya berfungsi sebagai makanan super untuk bakteri yang hidup di mulut dan ketika mereka mengonsumsi permen, itu menyebabkan bau mulut.

Jika kamu ingin mengunyah makanan manis, lebih baik mengonsumsi cokelat biasa, yang mengandung lebih sedikit gula dibandingkan dengan karamel dan permen karet.

# 4. Obat-obatan

Banyak obat-obatan — seperti pil untuk tekanan darah tinggi, depresi, kecemasan, nyeri dan ketegangan otot — bisa membuat mulut menjadi kering. Akibatnya, bisa juga menyebabkan bau mulut.

# 5. Merokok

Bau tembakau melekat tidak hanya pada napas, tetapi juga pada pakaian, membuat aroma itu bahkan lebih kuat. Lebih buruk lagi jika kamu mengunyah tembakau atau merokok — tidak hanya napas yang akan bau, tetapi gusi kamu juga akan menderita dan gigi kamu akan ternoda.

*Foto via Elite Readers

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pandemi Virus Corona Bakal Berakhir Dengan Dua Cara Ini, Menurut Sejarawan

Sepatu dan Tas Kulit Penuh Jamur di Toko Setelah Dua Bulan Lockdown